Soloraya
Selasa, 17 Juli 2012 - 15:09 WIB

HARI KOPERASI: 50% Koperasi Umum di Wonogiri Tak Aktif

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wakil Bupati Wonogiri, Yuli Handoko (kanan) menyerahkan trofi pemenang lomba bina keluarga berencana seusai upacara Harkop ke-65 dan Harganas ke-19 di Alun-alun Giri Krida Bakti, Wonogiri, Selasa (17/7/2012).(Espos/Trianto Hery Suryono)


Wakil Bupati Wonogiri, Yuli Handoko (kanan) menyerahkan trofi pemenang lomba bina keluarga berencana seusai upacara Harkop ke-65 dan Harganas ke-19 di Alun-alun Giri Krida Bakti, Wonogiri, Selasa (17/7/2012).(Espos/Trianto Hery Suryono)

WONOGIRI--Sedikitnya 451 atau 50% koperasi umum di Wonogiri hanya papan nama alias tak aktif menggelar rapat anggota tahunan (RAT). Pengelola Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop dan UMKM) Wonogiri setiap tahun telah melakukan pembinaan secara kelembagaan namun hasilnya belum signifikan.

Advertisement

Bahkan kemunculan koperasi akhir-akhir ini dinilai sebagai rentenir berkedok koperasi. Pernyataan itu tak dibantah oleh Kabid Koperasi Disperindagkop dan UMKM, Wonogiri, Mulyanto didampingi Kasi Pengembangan Usaha, Sakir saat ditemui Espos di sela-sela upacara Harkop ke-65 dan Harganas ke-19 di Alun-alun Giri Krida Bakti, Wonogiri, Selasa (17/7/2012).

Menurut Mulyanto, di Wonogiri telah berkembang koperasi rukun tetangga (RT) dan koperasi umum. Koperasi RT, ujarnya, berjumlah 6.988 lokasi sedangkan koperasi umum sebanyak 903 lokasi. “Keberadaan koperasi RT justru aktif namun masih sebatas satu unit usaha, yakni simpan pinjam. Hari ini Pemkab Wonogiri menyerahkan dana hibah kepada masing-masing pengurus Koperasi RT senilai Rp6,98 miliar.”

Ditambahkan oleh Sakir, setiap tahun digelar lomba koperasi yang bertujuan memotivasi pengurus untuk terus berbenah. Menurutnya, ada empat kriteria penilai yakni organisasi, manajemen, produktivitas dan pemanfaatan. “Jika semua koperasi mengikuti lomba maka tergolong aktif. Sebanyak 50% koperasi yang tak aktif karena SDM koperasi tersebut rendah.”

Advertisement

Terpisah Ketua Asosiasi Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) Wonogiri, Awaludin mengatakan, salah satu tujuan pendirian BMT (Baitul Maal Wa Tamwil) untuk mengurangi rentenir. “di Wonogiri terdaat 63 BMT dan terbesar di Jateng. Aset yang terhimpun senilai Rp103 M. Ke depan BMT akan mengembangkan usaha pembiayaan kebijakan sehingga masyarakat kurang mampu tidak terbebani jasa.”

Sementara itu, Wabup Wonogiri, Yuli Handoko saat menjadi pembina upacara berpesan agar pengelola koperasi berperan meningkatkan ekonomi kerakyatan. Seusai upacara, Wabup menyerahkan trofi juara kepada para pemenang. Di antaranya, juara lomba koperasi yang diraih Koperasi RT 004/RW 007, Desa Tremes, Kecamatan Sidoharjo yang mendapatkan hadiah senilai Rp12,5 juta.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif