SOLOPOS.COM - Pelaksanaan apel Satuan Driver Ambulance Siaga NU (Saganu) Soloraya dan sekitarnya di kompleks Ponpes Al Muttaqien Pancasila Sakti (Alpansa) di Sumberejo Wangi, Desa Troso, Kecamatan Karanganom, Rabu (10/11/2021). (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN—Satuan Driver Ambulance Siaga NU (Saganu) Soloraya menggelar apel sekaligus berziarah di makam pencetus slogan “NKRI Harga Mati” di kompleks Ponpes Al Muttaqien Pancasila Sakti (Alpansa) di Sumberejo Wangi, Desa Troso, Kecamatan Karanganom, Klaten, Rabu (10/11/2021).

Pada kesempatan tersebut, warga Nahdlatul Ulama (NU) juga mendoakan para pahlawan bangsa yang telah gugur dalam merebut sekaligus mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia (RI).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Berdasarkan pantauan Solopos.com, apel dihadiri kurang lebih 100 peserta dari Saganu Soloraya, Saganu Jogja, Saganu Kendal, dan Saganu Semarang. Turut hadir dalam apel siaga tersebut, pengelola Ponpes Alpansa, K.H. Zaifuddin Zuhri alias Gus Zuhri; Pengurus Cabang NU (PCNU) Klaten, Mujiburrahman; dan warga NU lainnya di kompleks Alpansa Karanganom.

Baca Juga: A.H. Nasution Berulang Kali Kunjungi Bekas Markas di Kepurun Klaten

“Kami menggelar apel di sini karena K.H. Muslim Rifai Imampuro (Mbah Liem) selaku pencetus slogan ‘NKRI Harga Mati, Pancasila Jaya’. Kami terinsipirasi [dengan semangat Mbah Liem],” kata Koordinator Saganu Soloraya, Nuryadi, didampingi Wakil Koordinator Saganu Soloraya, Ginanjar, saat ditemui wartawan saat apel di Kecamatan Karanganom, Rabu (10/11/2021).

Hal senada dijelaskan Ketua PCNU Klaten selaku pembina apel di kompleks Alpansa Karanganom, Mujiburrahman. Apel siaga Saganu Soloraya dan sekitarnya semakin spesial karena bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan tahun 2021.

Pada kesempatan tersebut, Mujiburrahman mengajak seluruh peserta apel untuk selalu bersyukur dan tetap semangat agar bermanfaat bagi seluruh umat.

Baca Juga: Warung Apung Rawa Jombor Klaten bakal Tinggal Kenangan

“Saganu telah melayani masyarakat di bidang kesehatan. Saya pribadi enggak bisa membayangkan tugas yang diemban anggota Saganu di tengah gelombang II Covid-19 beberapa waktu lalu. Dalam sehari bisa tiga, empat, lima [bahkan lebih] memakamkan jenazah,” katanya.

Di kesempatan tersebut, Mujiburrahman juga mencuplik perjuangan para pejuang dalam merebut ataupun mempertahankan kemerdekaan RI. Hal itu termasuk resolusi jihad yang disampaikan K.H. Hasyim Asy’ari dalam membela negara.

Fatwa kiai NU lewat K.H. Hasyim Asy’ari yang mengumpulkan para kiai di Jawa dan Madura dinilai telah membakar semangat para santri dan kiai membela negara.

Baca Juga: Sudah 2 Tahun Napak Tilas Perjuangan Pahlawan di Klaten Tak Digelar

“Bahwa hukum membela negara, yakni fardhu ‘ain. Itu disampaikan K.H. Hasyim Asy’ari ke Bung Tomo yang diperintah Bung Karno agar sowan ke K.H. Hasyim Asy’ari di Tebu Ireng [Bung Karno memperoleh saran dari Jenderal Sudirman]. Perang di Surabaya mengakibatkan banyak syuhada yang gugur. Mari berdoa semoga yang gugur 10 November di Surabaya menjadi ahli surga,” katanya.

Sepanjang apel berlangsung, Gus Zuhri selaku perwakilan keluarga besar Mbah Liem dan keluarga besar Alpansa Klaten turut memimpin doa untuk para pahlawan bangsa. “Mari memanjatkan doa [untuk pejuang bangsa],” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya