Soloraya
Jumat, 28 Oktober 2022 - 16:11 WIB

Hari Pangan & Sumpah Pemuda, TK-SD Kanisius Mlese Klaten Gelar Kirab Gunungan

Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kirab gunungan memperingati Hari Pangan Sedunia dan Hari Sumpah Pemuda di TK-SD Kanisius Mlese, Ceper, Klaten, Jumat (28/10/2022). (Istimewa/Lukas Triyanta)

Solopos.com, KLATEN — TK-SD Kanisius Mlese, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten menggelar kirab gunungan di daerah setempat, Jumat (28/10/2022) pukul 07.00 WIB-10.00 WIB. Kegiatan itu ditujukan memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS) sekaligus Hari Sumpah Pemuda.

Pada kesempatan itu, para peserta kirab mengusung gunungan hasil bumi yang diberi nama Gunungan Laudato Si. Gunungan berisi hasil bumi persembahan dari orangtua murid dan warga sekitar.

Advertisement

Gunungan diarak di Dusun Sragon dan Dusung Karangpucung di dekat TK-SD Kanisius Mlese. Sejumlah makanan yang ditaruh di tambir juga dibagikan ke warga yang dilintasi peserta kirab.

Kepala Desa (Kades) Mlese, Hari Wibawa, mengatakan pentingnya merawat alam di tengah kerusakan lingkungan. Melalui perayaan Hari Pangan Sedunia diharapkan semakin menyadari bahwa bumi sebagai rumah bersama.

Di sisi lain, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda diharapkan seluruh warga Indonesia, termasuk di Mlese untuk terus bersatu.

Advertisement

Baca Juga: Keren! 4 Budaya Asli Klaten Ini Ditetapkan sebagai Warisan Tak Benda Nasional

“Saat ini, TK-SD Mlese mengadakan kegiatan Gunungan Laudato Si. Mengajak semuanya berdoa dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa lewat hasil bumi,” katanya seperti dalam pers rilis yang diterima Solopos.com, Jumat (28/10/2022).

Kepala SD Kanisius Mlese, Lukas Triyanta, mengajak seluruh elemen masyarakat memiliki semangat berbagi. Selain itu tetap menjaga semangat persatuan sebagai warga NKRI.

Advertisement

Gunungan Laudato Si dapat menginspirasi tumbuhnya solidaritas dengan persatuan berjalan bersama. Hal itu seperti semangat Laudato Si Indonesia, yakni mendengarkan dan berjalan bersama.

Di puncak Gunungan Laudato Si juga ada tanaman jali, tanaman yang mulai langka dan coba untuk dihidupkan kembali.

Baca Juga: Laku Nabrak Omo, Ritual Petani di Delanggu Klaten Usir Hama Wereng

“Mari bersama TK-SD Kanisius Mlese merawat bumi sebagai rumah bersama. Mari tumbuh dan berkembang lewat layanan pendidikan TK-SD Kanisius Mlese. Semakin njenggirat, nguripi, urip, lan ngurupke urup,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif