SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Kira-kira 30 orang anggota berbagai elemen jaringan perempuan di Soloraya menggelar aksi menggugat tanggung jawab negera dalam pemenuhan hak-hak konstitusional perempuan di car free day, Solo. Pada aksi Hari Perempuan Internasional (HPI) mereka juga mendorong perubahan hukum yang berkeadilan bagi perempuan di seluruh dunia.

“Komunitas Perempuan Kawasan Soloraya, Jejer Wadon (JW) hadir dengan ditandai hari yang menjadi hari bersejarah bagi perjuangan perempuan. Hari Perempuan Internadional yang diperingati setiap tanggal 8 Maret. Saat ini usia JW genap dua tahun,” ujar salah satu koordinator aksi, Maria dalam siaran pers yang diterima, Minggu (9/3/2014).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Aksi yang mayoritas diikuti kaum hawa tersebut diikuti puluhan berseragam serta hitam dan mengenakan kain jarit. Mereka yang terdiri atas unsur Jejer Wadon, Jass Sea (FAMM-I) segenap elemen masyarakat Soloraya itu berbaris berjajar tiga, berjalan dari Sriwedari ke timur menuju Bundaran Gladak.

Dia mengakui HPI yang digelar kemarin mundur satu hari dari HPI yang jatuh pada 8 Maret. Namun hal itu dinilai tak masalah karena mereka memilih mundur satu hari demi mengambil momen pas di car free day yang ranai dikunjungi warga.

Menurut Maria kehadiran Jejer Wadon sebagai penanda ikut merawat kehadiran perjuangan perempuan yang masih berliku. Bergulirnya waktu belakangan ini dinilia memposisikan perempuan untuk seakan selalu berjuang sendiri menghadirkan keadilan meski peraturan negara bertaburan.

Menyinggung soal kian dekatnya waktu pemilhan umum (pemilu) 2014 dia mengimbau, warga tak memilih calon legislatif (caleg) yang tak mengusung isu perempuan. Karena dia menilai suara perempuan adalah bagian tak terpishakan dari perjalanan demokrasi.

“Merupakan tanggung jawab negera untuk mempersiapkan perempuan yang berkualitas melalui pemerataan akses pendidikan, kesehatan dan politik. Karena itu pada perayaan tahun ini kmi mengusung tema Tidak Ada Demokrasi Tanpa Perempuan,” papar Maria sambil menambahkan masyarakat memilih calon pemimpin perempuan di daerah masing-masing.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya