SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO – Solo Indonesia Culinary Festival (SICF) 2019 mulai digelar Kamis (4/4/2019). Pada hari pertama panitia membagikan 2.500 porsi timlo Solo secara gratis di Benteng Vastenburg Solo. Selanjutnya pada hari kedua, Jumat (5/4/2019) giliran 2.500 sosis Solo dibagikan gratis.

Salah satu pengunjung SICF, Eni Iswantarti, berada di Benteng Vastenburg, Solo. Bersama satu putranya dia menikmati semangkuk timlo yang dibagikan gratis di acara tersebut. Wanita kelahiran Jogja tersebut mengaku baru mengenal timlo setelah tinggal di Solo pada 1986 lalu. Namun dia baru mulai menikmati timlo sekitar tahun 1990.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dari beberapa menu yang baru dia kenal setelah tinggal di Solo, timlo merupakan sajian kuliner yang paling mudah diterima lidahnya saat itu. “Timlo ini seperti sup, jadi saya cocok dengan kuliner ini,” kata dia sambil menikmati timlo. “Dulu [setelah masuk Solo] ada beberapa kuliner yang belum saya temui di Jogja. Ada thengkleng, tumpang, dan timlo. Adaptasi tengkleng dan tumpang sekitar sepuluh tahun. Kalai timlo langsung cocok,” lanjut dia.

Selain Eni, ada ratusan bahkan mungkin lebih pengunjung yang berkesempatan mendapatkan timlo gratis di hari itu.  Meski banyak yang menilai timlo sama dengan sup, namun salah satu petugas pemasak di acara itu, Surip, memastikan kedua menu itu berbeda. “Kalau timlo dalam bumbunya memakai cengkih dan jahe. Kalau sup kan tidak,” tuturnya.

Timlo dikenal sebagai salah satu ragam kuliner yang khas dari Solo. Selain timlo, Solo juga memiliki sosis Solo dan thengkleng. Itulah yang menjadi alasan SICF tahun ini lebih fokus mengenalkan timlo dan sosis Solo. “Hari pertama ini kami juga bagikan 2.500 porsi timlo gratis. Tadi juga didahului lomba makan timlo. Tujuan kami adalah ingin memperkenalkan khasanah kuliner Solo. Orang banyak yang belum kenal timlo. Lebih kenal soto,” kata Ketua Panitia SICF 2019, Daryono, kepada wartawan di Benteng Vastenburg, Kamis.

Selain itu dia mengatakan hari berikutnya akan dibagikan 2.500 sosis Solo. “Ada thengkleng juga nantinya,” kata dia. Menurutnya, untuk menyiapkan menu-menu yang disajikan untuk para pengujung, pihaknya menggandeng tim pemasak dari kalangan ibu-ibu dan Indonesia Chef Association (ICA).

Kepala Dinas Pariwisata Solo, Hasta Gunawan, berharap melalui event tersebut kuliner di Solo bisa tetap lestari. “Tujuan dari ini adalah konservasi agar makanan tidak punah. Selain itu untuk tujuan pariwisata dan peningkatan ekonimi,” kata dia.  Selain makanan tradisional, SICF 2019 juga menawarkan beragam kuliner lain. Termasuk jajanan yang sedang tren saat ini seperti olahan gurita, sosis bakar, pentol dan sebagainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya