Soloraya
Rabu, 2 Maret 2022 - 22:20 WIB

Hari Raya Nyepi 2022, Ini Harapan Umat Hindu Banyudono

Magdalena Naviriana Putri  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Ogoh-ogoh (Harian Jogja)

Solopos.com, BOYOLALI — Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1944 diperingati pada 3 Maret 2022. Umat Hindu Desa Ngaru-aru, Kecamatan Banyudono, Komunitas Ngesti Darma, membuat ogoh-ogoh sebagai lambang Sarwa Buta Kala.

Ogoh-ogoh setinggi 4,5 meter diarak sekeliling desa sebelum akhirnya di bakar di depan Pura Bhuana Suci, Ngaru-aru, Rabu (2/3/2022). Ketua Muda-mudi Ngesti Darma, Swaworo, 25, mengaku jika Ogoh-ogoh tersebut digunakan sebagai lambang segala hal yang tidak baik maka patut untuk dihilangkan dengan cara dibakar.

Advertisement

“Untuk Ogoh-ogoh hanya simbol buta kala simbol hal yang buruk. Di Hari Raya Nyepi ini, kita [mohon] hilangkanlah [hal buruk] di tahun ini,” katanya saat ditemui di lokasi Pura, Rabu (2/3).

Baca juga: Pemuka Agama Hindu Dukung Candi Prambanan Jadi Pusat Peribadatan

Swaworo juga berharap di tahun ini aktivitas masyarakat bisa kembali normal. “Semua kan juga berharap semoga Covid-19 segera berakhir, pandemi segera berakhir. Jadi bisa beraktivitas dengan normal lagi, ekonomi juga kembali pulih, yang jelas normal semua,” ujar Swaworo.

Advertisement

Menurutnya, proses arak-arakan kali ini jauh lebih panjang dibandingkan dengan tahun sebelumnya, walaupun tidak lebih meriah dibandingkan sebelum pandemi.

“Kalau biasanya paling kita mengambil segi ritualnya saja, dari depan pura ke Timur atau ke Barat,” jelasnya.

Baca juga: Pelanggan di Boyolali Urung Beli Elpiji Nonsubsidi karena Harga Naik

Advertisement

Ditemui terpisah seusai pembakaran ogoh-ogoh, Umat Pura Bhuana Suci Saraswati, Putu Widiari, 39 tahun juga berharap pandemi segera berakhir. Termauk bencana alam tidak lagi terjadi di Indonesia.

“Harapan kami Umat Hindu pandemi Covid-19 segera berakhir, bencana yang ada di Indonesia segera surut. Kemudian masalah-masalah kelangkaan bisa segera teratasi oleh pemerintah” kata Putu.

Umat Pura Bhuana Suci lainnya, Sri Rahayu, 44 tahun berharap adanya kedamaian di Indonesia. “Covid-19 segera berakhir, Indonesia cinta damai, kedepannya enggak ada gangguan-gangguan,” tambahnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif