SOLOPOS.COM - Sejumlah penari tengah berlatih di pendapa ISI Solo pada Senin (28/3/2016) malam. (Kharisma Dhita Retnosari/JIBI/Solopos)

Hari Tari Sedunia akan diperingati dengan pergelaran Solo 24 Jam Menari.

Solopos.com, SOLO – Seusai Maghrib, sekitar pukul 18.30 wib, suasana pendapa Institut Seni Indonesia (ISI) Solo pada Senin (28/3/2016) tampak syahdu dengan lantunan gamelan yang dimainkan sekelompok mahasiswa ISI yang tengah berlatih menabuh. Sementara itu Adi Nugroho, tampak gusar sambil sesekali melirik layar ponsel. Ardi adalah salah seorang mahasiswa ISI Jurusan Seni Tari yang tergabung dalam peserta Solo 24 Jam Menari pada 28-29 April mendatang.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Petang tersebut adalah jadwal latihan sejumlah penari peserta Solo Menari 24 Jam. Sekitar pukul 19.30 WIB, serombongan orang datang membawa sejumlah properti menari seperti pedang imitasi dan sampur. Setelah mendengar aba-aba sang pelatih, mereka pun langsung ambil posisi, berlatih menari.

Teknik-teknik menari, kekuatan kaki, serta pernafasan mereka diuji. Sesekali mereka harus mengulang kala salah seorang anggota melakukan kesalahan. Meski harus berulangkali mengulang gerakan, meski harus ada memar di kaki, tawa ceria mereka tetap ada.

“Latihan rutin sejak awal Maret kemarin. Latihan tiap hari selama 4 jam. Sejauh ini baru persiapan buat dua karya, opening dan closing. Karya ini mengambil tokoh dari Brotoseno atau werkudoro. Latiahannya memang malam karena siang harus kuliah. Iya jadi tantangan juga, gimana kami pintar bagi waktu,” tutur Ardi di sela persiapan berlatih.

Sementara itu di ruang sekretariat Solo 24 Jam Menari, sejumlah panitia tanpak sibuk memperhatikan layar computer dan tumpukan lembara kertas di hadapan mereka. Mereka bekerja keras merekap data dan informasi peserta yang masuk.

Pemandangan seperti itu menjadi sesuatu yang khas jelang perayaan World Dance Day (WDD) DI Kota Solo. Ya, perayaan WDD atau Hari Tari sedunia selalu meninggalkan cerita di Kota Solo. Apa lagi kalau bukan Solo 24 Jam Menari. Di penyelenggaraan kali kesepuluh ini, Solo 24 Jam Menari melibatkan total ribuan penari dari berbagai kota lintas negara.

Peserta dari Indonesia datang dari seputaran Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Sementara itu peserta manca negara datang dari China dan Malaysia. Total peserta sementara kali ini jauh lebih besar dari jumlah peserta di perhelatan sebelumnya.

Mereka adalah para seniman yang terdaftar baik secara individu maupun organisasi, kelompok, sanggar, paguyuban, perguruan tinggi, lembaga keraton, pecinta atau pemerhati seni, maupun perwakilan dari Dinas Pariwisata.

Panitia divisi peserta, Risang Janur Wendo memaparkan jumlah tersebut baru jumlah sementara. Bukan tak mungkin jumlah itu akan terus bertambah hingga batas akhir konfirmasi kesanggupan tampil. Dari email pendaftar yang diterima panitia sejak masa pendaftaran pada 1 Januari-15 Februari lalu, ada 250 peserta yang masuk. Hingga Senin (28/3/2016), sudah 160 yang mengembalikan formulir pernyataan kesanggupan.

“Batas akhir penyerahan formulir pernyataan kesanggupan sampai 10 April. Jadi, jumlah ini masih bisa bertambah terus,” ujar dia saat dijumpai solopos.com di sekretariat Solo 24 Jam Menari di Kampus Institut Kesenian Indonesia (ISI) Solo pada Senin.

Dia mengakui siapapun boleh bergabung dalam event bertaraf nasional tersebut. Panitia penyelenggara tidak sedikitpun memberlakukan seleksi untuk calon peserta. Hal tersebut dilakukan atas dasar pertimbangan hari tari sedunia merupakan selebrasi bersama, tanpa memandang perbedaan ras, suku, golongan, juga usia.

Perhelatan tersebut akan dimulai tepat pukul 16.00 WIB-16.00 WIB. Kendati demikian, khusus tahun ini akan ada pasca event berupa aneka sajian tarian hingga genap 30 jam. Lokasi yang diambil tahun ini sama seperti tahun sebelumnya. Kawasan Jl. Jenderal Soedirman, Jl. Slamet Riyadi, dan sejumlah spot di kompleks kampus ISI Solo seperti pendapa ISI Solo, gedung teater kecil, teater besar, teater Humardini, teater Kapal, dan sejumlah spot tertentu akan digunakan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya