SOLOPOS.COM - Anggota Komunitas Antrian Moto Sukoharjo memotret Duta Wisata Sukoharjo yang sedang membawakan Tari Gambyong di arena Car Free Day Sukoharjo, Minggu (28/4/2013). Kegiatan hunting foto bersama ini mengambil tema Anggunnya Penari dari Sisi Foto untuk memperingati Hari Tari Sedunia. (Mahardini NA/JIBI/SOLOPOS)

Anggota Komunitas Antrian Moto Sukoharjo memotret Duta Wisata Sukoharjo yang sedang membawakan Tari Gambyong di arena Car Free Day Sukoharjo, Minggu (28/4/2013). Kegiatan hunting foto bersama ini mengambil tema Anggunnya Penari dari Sisi Foto untuk memperingati Hari Tari Sedunia. (Mahardini NA/JIBI/SOLOPOS)

SUKOHARJO—Duta Wisata Sukoharjo mengadakan kampanye setop pelecehan penari melalui pertunjukan Tari Gambyong di arena Car Free Day Sukoharjo, Minggu (28/4/2013) pagi. Kampanye ini digelar dalam rangka peringatan Hari Tari Sedunia yang jatuh pada Senin (29/4).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Acara yang digagas oleh Tim Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Sukoharjo bersama Komunitas Antrian Foto Sukoharjo dan TJM Community ini berlangsung mulai pukul 07.30 WIB-08.00 WIB.

Tak hanya mempertontonkan kemahirannya membawakan Tari Gambyong, empat orang Duta Wisata Sukoharjo ini membawa sejumlah spanduk kampanye bertuliskan Setop Pelecehan Penari, Tari Tradisional Adalah Benteng Melawan Narkoba dan ucapan Selamat Hari Tari Sedunia yang diperingati setiap 29 April.

Selain berkampanye, pada kesempatan yang sama, empat orang Duta Wisata Sukoharjo 2012 tersebut juga menjadi model. Tim P4GN BNK Sukoharjo mengajak sekitar 15 anggota Komunitas Antrian Foto untuk untuk membingkai keanggunan penari ketika sedang membawakan tarian dalam medium foto.

Pakaian Penari

Koordinator Tim P4GN BNK Sukoharjo yang bertindak selaku koordinator lapangan, Agus Widanarko, ketika ditemui Solopos.com di sela-sela kegiatan, menilai saat ini banyak penari yang mengalami pelecehan karena pakaian yang dikenakannya.

“Pada beberapa pertunjukan tarian tradisi, banyak yang mengenakan pakaian terbuka. Terkadang itu membuat mereka dilecehkan. Banyak yang tidak menikmati unsur budayanya tapi malah melihat dari sisi pakaian seksi yang dikenakannya. Makanya kita prihatin dan ingin tegas mengkampanyekan ini,” terangnya.

Selain mengkampanyekan setop pelecehan penari, pria yang akrab disapa Danar ini juga ingin mengajak generasi muda untuk kembali mencintai seni tradisi yang terbukti ampuh menjadi benteng anak muda dari penyalahgunaan narkoba.

Anggota Komunitas Antrian Foto Sukoharjo, Cholis, 25, ketika ditemui Espos selepas kegiatan, mengaku tertarik mengikuti ajang hunting foto bareng yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Tari Sedunia ini.

“Biasanya kami sering mengadakan hunting foto model bersama-sama anggota komunitas. Tapi tema-nya kali ini unik. Lewat media foto, kita bisa ikut berekspresi dan menyuarakan aspirasi kepada masyarakat. Jadi saya tertarik ikut,” katanya.

Selain aktif berkumpul dalam forum tatap muka, anggota komunitas pecinta fotografi asal Kota Makmur ini juga intens berkomunikasi via Blackberry Messenger dan Facebook. Hasil karya hunting foto bersama Anggunnya Penari dari Sisi Foto ini nantinya akan dibahas bersama fotografer asal Kota Solo, Edy Asa, di BNK Sukoharjo, Selasa (30/4) mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya