SOLOPOS.COM - Dua harimau sumatra koleksi TSTJ Solo berkeliaran di kandang terbuka saat diperiksa tim BKSDA Jawa Tengah, Jumat (2/1/2015). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

TSTJ Solo alias Taman Satwa Taru Jurug Solo mempunyai aneka koleksi satwa. Kematian salah satu harimau sumatra koleksi TSJ membuat BKSDA Jateng dan Fakultas Kedokteran UGM ikut menyelidiki penyebab kematiannya.

Solopos.com, SOLO – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah (Jateng) dan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (FK UGM) menyelidiki penyebab kematian harimau sumatra koleksi Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo bernama Vici.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

BKSDA menginvestigasi kematian Vici dari aspek fisik kandang, pola pakan, dan manajemen satwa. Sementara UGM menguji sejumlah organ Vici di laboratorium hewan.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I Surakarta BKSDA Jateng, Johan Setiawan, bersama tiga anggota staf BKSDA memeriksa kandang harimau di TSTJ Jebres, Solo, Jumat (2/1/2015).

Tim BKSDA diantar dua anggota staf TSTJ saat melihat langsung kondisi kandang dan koleksi harimau sumatra yang masih tersisa. Mereka melihat kondisi dua harimau sumatra, Vidi dan Septi di kandang terbuka di ujung utara TSTJ.

Johan juga melihat langsung kandang yang dihuni Septa. Kandang Septa berdampingan dengan kandang tempat Vici mati, Senin (29/12/2014) lalu.

Kandang Septa dan Vici tertutup dan dikelilingi pagar besi setinggi empat meter. Kandang berukuran 36 meter persegi itu berlantai beton dan dilengkapi kolam kecil.

“Kami akan laporkan hasil investigasi ini ke Direktorat Jenderal (Ditjen) Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA). Kami memotret kondisi TSTJ apa adanya. Existing kondisi kandang, manajemen satwa, kelancaran dan pola pakan,” kata Johan saat ditemui , seusai memeriksa kandang.

Johan menyatakan hasil investigasi belum tentu berkolerasi dengan kematian satwa. Dia mengatakan penyebab kematian satwa itu akan diketahui dari hasil uji laboratorium dari Fakultas Kedokteran Hewan UGM tiga pekan ke depan.

Berdasarkan diagnosa awal, kematian Vici disebabkan adanya cairan di paru-paru dan problem pada jantung. Johan mengungkapkan banyak kemungkinan penyebab kematian harimau sumatra. (baca: Harimau Sumatra Koleksi TSTJ Mati)

“Munculnya cairan itu darimana dulu. Kalau dari pencernaan berarti ada faktor pakan. Kalau munculnya di paru-paru berarti karena faktor kandang. Kandangnya layak dan higienis enggak? Semua itu yang bisa menjustifikasi hanya hasil uji laboratorium,” ujar dia.

Sementara, Direktur Perusda TSTJ Solo, Lilik Kristianto, mendukung upaya investigasi membongkar penyebab kematian Harimau Vici. Lilik menilai untuk mengetahui penyebabnya harus melibatkan ahlinya. (baca pula: Harimau Taman Jurug Mati, BKSDA Lakukan Investigasi)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya