SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (SOLOPOS.com)–Mantan Menteri Penerangan Era Presiden Soeharto yang juga praktisi pers, H Harmoko mengaku prihatin dengan perkataan Sekretaris Kabinet (Sekkab), Dipo Alam, beberapa waktu lalu, yang mengancam boikot iklan sejumlah media massa nasional yang dinilai terlalu menjelek-jelekkan pemerintah.

Keprihatinan tersebut disampaikan Harmoko saat ditanya wartawan seusai mengikuti acara peresmian Pesantren Modern Jawa Hanacaraka yang didirikannya bersama sejumlah tokoh lain di Desa Purwosari, Wonogiri, Minggu (27/2/2011).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Menurut Harmoko, sikap yang ditunjukkan Dipo Alam dengan mengancam boikot media yang dinilai telah menjelek-jelekan pemerintah sangat keliru.

“Tidak benar itu, memboikot media. Kalau memang pemerintah tidak berkenan dengan pemberitaan media, kan ada Dewan Pers,” katanya.

Menurut Harmoko, di alam demokrasi mestinya setiap orang menjunjung tinggi konstitusi dan bekerja berdasarkan undang-undang (UU). Berkaitan dengan media massa, konstitusi dimaksud berarti UU tentang Kebebasan Pers maupun UU Penyiaran.

Harmoko berharap apa yang dilakukan Dipo Alam tidak diikuti oleh aparat pemerintah lainnya. Dia juga menilai langkah yang dilakukan pihak media yang disinggung oleh Dipo Alam dengan mengambil langkah hukum sudah benar.

shs

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya