SOLOPOS.COM - Sejumlah benda bersejarah yang ditemukan di wilayah Kabupaten Sukoharjo disimpan di tempat penyimpanan Kampus Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. Di wilayah Sukoharjo banyak benda-benda bersejarah yang belum terselamatkan dan jadi incara para pemburu harta. Foto diambil pekan lalu. (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO–Sejumlah pihak meminta agar pengamanan benda cagar budaya (BCB) yang tersimpan di Univet Bangun Nusantara (Univet) diperketat. Selain itu, mereka juga berharap pengelolaan BCB tersebut ditingkatkan agar keberadaannya benar-benar bisa mencerahkan pengetahuan pera pengunjung.

Antonius Bimo Kokor Wijanarko, salah satu pecinta benda-benda kuno menjelaskan, selama ini keberadaan BCB di Univet belum dikelola secara optimal. Hal itu setidaknya terlihat dari tak adanya sama sekali deskripsi atas BCB yang disimpan di Univet.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Pengunjung yang mau ke lokasi enggak bisa mengerti itu benda apa? Apalagi orang awam, akan sulit menghayati dan menilai arti BCB yang berusia sangat tua itu,” ujarnya saat ditemui Solopos.com di Sukoharjo, Kamis (13/11/2014).

Selain itu, Kokor menilai, keamanan BCB di Univet dinilai sangat rawan. Apalagi berada di setiap rel kereta api yang secara estetika dan keamanan kurang layak.

“Kita mestinya belajar dari kejadian pencurian arca selama ini. Karena tak dijaga secara aman, tahu-tahu sudah hilang atau dipalsukan,” paparnya.

Kokor mengusulkan, mestinya BCB tersebut ditempatkan di sebuah lokasi yang layak, strategis sebagai bentuk penghargaan BCB. Sehingga, keberadaannya benar-benar bisa menjadi rujukan ilmuwan atau sekedar ruang laboratorium.

“Saya membayangkan, BCB sangat bernilai itu ditempatkan di tengah-tengah kampus. Sehingga, begitu orang masuk kampus, ikon yang terpampang ialah Sukoharjo kota heritage,” paparnya.

Hal senda juga diungkapkan, Ari Kusworo, salah satu warga Begajah, Sukoharjo. Menurutnya, BCB di Univet mestinya mendapatkan perhatian serius mengingat BCB yang ditemukan itu memiliki keunikan tersendiri.

“Rata-rata berbentuk lingga yoni. Ini bisa menjadi rekam jejak Sukoharjo masa lampu,” terangnya.

Pantauan Solopos.com di lokasi, tempat penyimpanan BCB di Univet berada di sudut kampus dan berhadapan dengan parkiran sepeda motor di belakang gedung. Untuk menuju lokasi, selain bisa melewati belakang kampus, juga bisa melalui jalur di tepi rel kereta api.

Di dalam lokasi,Solopos.com juga tak menemukan sama sekali arsip tertulis, baik tentang asal muasal BCB tersebut, sejarahnya, atau sekedar sejarah dibangunnya tempat penyimpannan BCB itu.

 

“Dulu yang memfasilitasi tempat penyimpanan BCB ini adalah BP3 [Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala] Jateng. Nah, kampus memfasilitasi tempatnya,” ujar Muslih, Kepala Prodi Pendidikan Sejarah FKIP Univet.

Kasi Sejarah dan Kepurbakalaan Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata Kebudayaan (POPK), Agus Dwi Atmanto mengatakan, upaya pengamanan dan optimalisasi BCB di Univet selama ini memang menjadi kewenangan BP3 Jateng.

 

Menanggapi hal itu, Kasi Pelestarian dan Pemanfaatan BP3 Jateng, Gutomo, mengaku berterimaskih atas masukan warga. Ia akan merencanakan untuk membuat deskripsi atas keberadaan BCB di Univet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya