SOLOPOS.COM - Trotoar di Lapangan Blulukan, Colomadu, Karanganyar, bagian selatan ini dibangun untuk memfasilitasi olahraga masyarakat. Foto diambil Kamis (22/2/2018). (Iskandar/JIBI/Solopos)

Trotoar Lapangan Blulukan, Colomadu, Karanganyar, yang semestinya untuk tempat olahraga, kini diincar PKL.

Solopos.com, KARANGANYAR — Trotoar di Lapangan Blulukan, Colomadu, Karanganyar, dekat perbatasan Kota Solo, yang sedianya digunakan warga untuk berolahraga dan jogging track, ternyata diincar sejumlah pedagang kaki lima (PKL).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Terkait hal itu Kepala Desa Blulukan, Slamet Wiyono, mengatakan pihaknya tak keberatan asal dhasaran PKL digelar pada malam hari. “Sudah ada sekitar delapan orang PKL yang meminta izin untuk berjualan di trotoar Lapangan Blulukan bagian selatan. Untuk sementara ini baru kami data dan kami ajukan ke Pemkab Karanganyar dulu,” ujar dia ketika ditemui di ruang kerjanya, Kamis (22/2/2018).

Menurut dia, pihaknya mengizinkan PKL berjualan di trotoar tersebut dengan catatan tidak mendirikan bangunan permanen. Mereka yang diizinkan menggelar dagangan di tempat itu harus mau bongkar pasang tenda.

Selain itu, pihaknya juga mengutamakan pedagang yang mempunyai KTP Blulukan atau warga setempat. Sebab, kawasan ini ternyata juga diminati pedagang dari luar daerah.

Namun, Slamet mengaku menolaknya karena lebih memprioritaskan warga Blulukan. Terkait itu pihaknya masih membuka diri bagi warganya yang ingin membuka usaha di trotoar tersebut.

Sebab saat ini belum genap 10 warga yang mengajukan izin ingin berjualan di tempat strategis ini. Dia memperkirakan trotoar berukuran 6 x 80 meter tersebut bisa memuat 15 PKL.

Dari sejumlah PKL yang mengajukan izin, ujar dia, satu di antaranya merupakan PKL lama yang dulu mendirikan lapak di tempat tersebut. Karena sebelumnya tempat itu terdapat tiga PKL yang berjualan buah dan buka jasa reparasi sepatu.

Di sisi lain dia mengutarakan trotoar di Lapangan Blulukan bagian selatan dari paving block itu, sebenarnya merupakan bagian dari revitalisasi Lapangan Blulukan. Sehingga nantinya lapangan akan dikelilingi paving block untuk fasilitas jogging track warga.

Namun karena dana untuk membangun jogging track keliling lapangan cukup banyak, pihaknya yang kehabisan anggaran sementara ini berhenti. “Pembangunan trotoar itu menghabiskan dana Rp70 juta, sehingga untuk membangun tempat joging keliling lapangan kami mengumpulkan dana dulu,” kata Slamet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya