SOLOPOS.COM - Ilustrasi sapi mati mendadak. (Antara)

Solopos.com, KARANGANYAR — Hasil laboratorium Balai Besar Veteriner (BBV) Wates, Sleman, DIY menunjukkan sapi-sapi yang mati di Desun Ngemplak, Desa Kaliboto, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar bukan karena antraks maupun racun. Sementara itu, Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar akan tetap melakukan investigasi terkait kematian belasan sapi di desa tersebut.

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan pada Dispertan PP Karanganyar, Heri Sulistyo, mengatakan telah menerima hasil laboratorium pemeriksaan sampel darah dan feses sapi dari BBV Wates, Selasa (29/3/2022). “Hasilnya negatif semua, baik antraks maupun racun sianida,” ujarnya, Selasa.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Hasil laboratorium atas pemeriksaan sampel darah dan feses tersebut belum menunjukkan apa penyebab dari kematian belasan sapi di Dusun Ngemplak. Sehingga, Dipertan PP masih akan melakukan investigasi tentang penyebab kematian sapi-sapi yang masih misterius tersebut.

Baca Juga: Belasan Sapi di Mojogedang Karanganyar Mati Misterius

“Walaupun hasilnya negatif, tapi kami belum puas. Kami sudah bikin surat ke BBV yang isinya bahwa kami akan tetap melakukan investigasi ke sana. Karena kasus kematiannya cukup banyak dalam waktu sekitar sebulan terakhir,” imbuh Heri.

Kematian sapi-sapi tersebut dinilai janggal, sehingga dibutuhkan pendalaman mengenai penyebabnya. “Seperti yang saya katakan, sapi-sapi itu kan matinya mendadak dan gejalanya sangat cepat. Sapi tiba-tiba kejang dan sekarat,” imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, belasan sapi di Dusun Ngemplak mati misterius. Ada belasan sapi yang mati mendadak dalam tempo sebulan terakhir. Berdasarkan keterangan pemilik sapi-sapi itu, sebelum mati hewan tersebut tidak menunjukkan gejala-gejala terserang penyakit. Sapi-sapi ini tiba-tiba kejang-kejang sekarat sebelum akhirnya mati. Beberapa pemilik lebih dulu menyembelih sapi itu saat kejang-kejang.

Baca Juga: Dinas Minta Tes Sianida. Belasan Sapi di Mojogedang Mati Diracun?

Salah satu sapi yang mengalami kejang-kejang dan sekarat itu adalah milik Supono, 35 warga Dusun Ngemplak. Sebelum mati, ia lebih dulu menyembelih sapi satu-satunya tersebut pada Rabu (23/3/2022).

“Sapi saya sehat-sehat saja. Hari Rabu itu, paginya jam 08.00 WIB saya kasih komboran [makanan] seperti biasa. Tapi satu jam kemudian, sapi kejang-kejang. Lalu saya minta orang lain untuk menyembelihnya. Lalu sapinya dibeli Rp3 juta,” ujarnya saat ditemui di rumahnya, Sabtu (26/3/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya