SOLOPOS.COM - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Solo, Tenny Setyoharini di kantornya, Kamis (7/3/2024) (Solopos.com/Ahmad Kurnia Sidik)

Solopos.com, SOLO— Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Tenny Setyoharini, menjelaskan hasil uji Rapid Diagnosis Test (RDT) pasien suspek leptospirosis di Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Solo, negatif.

“Negatif karena gejalanya mirip jadi suspek leptospirosis,” jelas dia dihubungi wartawan, Senin (25/4/2024).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Menurut dia, pasien tersebut bergejala panas, nyeri otot, mual, dan muntah. Pasien sakit mulai Minggu (17/3/2024) dan mendapatkan perawatan, Selasa (19/3/2024). Pasien meninggal dunia dan dimakamkan, Kamis (21/3/2024).

“Jadi kemarin ada masuk informasi yang katanya terkena pes. Terus saya konfirmasi ke rumah sakit yang merawat. Suspek, jadi dugaan, hasilnya negatif,” ungkap dia.

Menurut dia, anak pasien yang meninggal dunia itu salah menjawab pertanyaan penyebab orang tuanya meninggal dunia. Kemudian seorang pengguna media sosial X, @afifahafra79, membuat konten kabar warga Kadipiro meninggal dunia yang diduga akibat terpapar pes. Konten tersebut viral.

Tenny mengatakan temuan kasus leptospirosis di Kota Solo terakhir kali pada Februari 2024. Pasien pada Februari 2024 dinyatakan sembuh.

Sedangkan temuan kasus leptospirosis di Kota Solo sepanjang 2023 ada delapan temuan. Empat temuan kasus membuat pasien meninggal dunia.

Menurut dia, kasus leptospirosis bukan hal baru di Kota Solo. Kasus leptospirosis bisa muncul di tempat yang kumuh.

“Jadi leptospirosis disebabkan infeksi bakteri leptospira yang disebabkan melalui kencing tikus. Kencing tikus yang mengandung bakteri leptospira masuk ke tubuh manusia, mungkin ada luka di tangan atau kaki pada saat dia kontak dengan air atau media yang tercemar,” jelas dia.

Tenny mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang tikus sembarangan, dan mencuci tangan setelah melakukan aktivitas dengan air mengalir serta sabun.

Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka akan menindaklanjuti temuan kasus suspek leptospirosis yang membuat satu orang meninggal dunia di Kecamatan Banjarsari, Solo, pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya