Soloraya
Selasa, 3 April 2012 - 17:39 WIB

HASIL PANEN: Pemkab Kesulitan Antisipasi Tengkulak

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - PANEN -- Warga tengah memanen padi di wilayah Trangsan, Gatak, Sukoharjo, beberapa waktu lalu. Pemkab Sukoharjo mengaku kesulitan menghadapi operasi para tengkulak yang memanfaatkan kesulitan petani sehingga mampu menyerap hasil panen dengan harga rendah. (JIBI/SOLOPOS/Oriza Vilosa)

PANEN -- Warga tengah memanen padi di wilayah Trangsan, Gatak, Sukoharjo, beberapa waktu lalu. Pemkab Sukoharjo mengaku kesulitan menghadapi operasi para tengkulak yang memanfaatkan kesulitan petani sehingga mampu menyerap hasil panen dengan harga rendah. (JIBI/SOLOPOS/Oriza Vilosa)

SUKOHARJO – Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Pemkab Sukoharjo, Priyono mengakui pihaknya kesulitan mengantisipasi banyaknya tengkulak yang memborong gabah di Sukoharjo. Sehingga kendati daerahnya kini sedang panen raya, namun gabah hasil panen petani banyak diangkut ke luar daerah.
Advertisement

Kondisi ini dinilai berpengaruh dengan ketersaediaan beras di wilauahnya. “Sekarang ini Sukoharjo memang sedang panen raya, tetapi karena banyak yang sudah diborong tengkulak dari luar kota, gabah tersebut mereka bawa ke luar daerah tempat darah asal tengkulak-tengkulak itu. Karena itu tidak heran kalau Bulog kesulitan mendapatkan gabah,” terang dia, Selasa (3/4/2012).

Lebih lanjut Priyono mengakui pada dasarnya hasil penen di Sukoharjo melimpah. Karena luas areal pertanian di kotanya dinilai cukup memadai. Namun karena banyaknya tengkulak luar daerah yang ikut bermain di Sukoharjo dinilai memengaruhi ketersediaan beras. Berdasar catatannya, di sejumlah wilayah di 12 kecamatan di Sukoharjo saat ini baru saja panen raya padi. Hasilnya pun dinilai sangat menggembirakan, sebab mayoritas lahan sawah yang ditanami mampu menghasilkan padi dengan baik.

Namun tak semua petani mampu menikmati hasil panen dengan maksimal. Sebab, tekulak dinilai mampu memanfaatkan momen itu dengan baik menyusul adanya masalah yang membelit petani. “Tengkulak tahu persis persoalan yang membelit petani sehingga hal itu dijadikan senjata untuk meraup keuntungan lebih dari jerih payah petani.”

Advertisement

Dia menggambarkan para petani yang membutuhkan modal akan dimanfaatkan oleh tengkulak dengan dalih memberi bantuan. Namun dengan cara itu tengkulak kelak akan mendapat padi hasil penen petani dengan harga murah. “Mungkin karena pada awal petani telah dimodali para tengkulak, maka ketika panen padi tersebut bisa dibeli para tengkulak yang di antaranya berasal dari Sragen dengan mudah. Ini tentu sangat menguntungkan tengkulak, sebab merka bisa menjual lagi dengan harga lebih tinggi,” tandas dia.

Untuk mengatasi persoalan ini pihaknya akan berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait. Di antaranya pihaknya akan berkoordinasi dengan sejumlah kelompok tani di Sukoharjo. Diharapkan hal ini akan mampu menyerap padi hasil panen petani terlebih dahulu sebelum dijual keluar. “Jadi kebutuhan daerah harus terpenuhi dulu, jangan terus dibawa ke luar karena akan mempengaruhi stok pangan,” tandas dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif