Soloraya
Selasa, 22 Maret 2022 - 11:51 WIB

Hasil Penelitian Sebut Minat Baca Orang Sukoharjo Rendah, Apa Iya?

Magdalena Naviriana Putri  /  Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Budaya Membaca (Instagram/@sapawargasby)

Solopos.com, SUKOHARJO — Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) di Kabupaten Sukoharjo tergolong rendah.

Hal ini dinyatakan berdasarkan hasil penelitian Disarpus (Dinas Kearsipan dan Perpustakaan) Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, pada 2021. Pustakawan Ahli Madya Disarpus Sukoharjo, Tunardi, saat dihubungi Solopos.com, Senin (21/3/2021), menyatakan capaian Nilai TGM, rendah dengan total nilai 50.

Advertisement

“Analisis data dibagi menjadi tingkat gemar membaca rendah, sedang, dan tinggi. Sukoharjo total nilainya 50 tahun 2021 sehingga masuk dalam kategori rendah. Kategori rendah jumlah nilainya antara 25,1-50,” jelasnya.

Baca Juga : Perjuangan Daryati Kembangkan Perpustakaan Berbasis Inklusi di Boyolali

Advertisement

Baca Juga : Perjuangan Daryati Kembangkan Perpustakaan Berbasis Inklusi di Boyolali

Capaian tersebut didapatkan Disarpus dari random sampling yang dilakukan pada masyarakat Sukoharjo. Dari total populasi penduduk usia produktif 15-69 tahun sebanyak 666.358 orang. Ukuran sampel yang digunakan sebanyak 429 orang. Sebagian besar responden atau 62,70 persen mempunyai tingkat kegemaran membaca rendah.

Dari data responden tersebut pengolahan data dilakukan menggunakan beberapa indikator. Tak hanya itu dilakukan pula analisis data statistik deskriptif untuk menghitung rata-rata dan varian sampel indikator tersebut. “Indikator tingkat kegemaran diukur berdasarkan frekuensi membaca (FB), durasi membaca (DB), dan jumlah bahan bacaan (JBB),” terangnya.

Advertisement

Tunardi menyatakan indentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kegemaran membaca didasarkan pada indikator lembar kuisioner. Setelah itu, lanjutnya, dilakukan pengujian validitas dan reabilitas kuisioner. “Sebaran respondens dibagi menjadi beberapa seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan,” jelasnya.

Hasil Penelitian

Berikut hasil penelitian Disarpus Kabupaten Sukoharjo berdasarkan frekuensi baca, sebanyak 47,3 persen respondens menjawab frekuensi baca (FB) lebih dari 3 kali per hari. Respondens yang menjawab 1 kali sehari sebanyak 29,6 persen sedangkan 2 kali sampai 3 kali sebanyak 23,1 persen.

Baca Juga : Mantab Pak Bhabinkamtibmas Klaten Modifikasi Motor Dinas jadi Perpustakaan Keliling

Advertisement

Untuk indikator durasi baca, sebagian besar responden atau 50,3 persen memiliki durasi membaca kurang dari 1 jam per hari. Respondens yang menjawab 1-2 jam/hari sebanyak 38 persen sedangkan yang menjawab lebih dari 2 jam sebanyak 11,7 persen.

Penghitungan jumlah bahan bacaan, sebagian besar atau 52,4 persen respondens membaca 2-4 bahan bacaan/hari. Respondens lain yang membaca hanya satu bahan bacaan sebanyak 39,9 persen sedangkan yang membaca lebih dari 4 bahan bacaan sehari sebesar 7,7 persen.

“Selain itu faktornya dapat dilihat dari isian kuisioner seperti preferensi format bacaan, jenis bacaan, lokasi baca, topik bacaan, motivasi membaca, kunjungan perpustakaan, demografi, durasi akses website dan lokasi.”

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif