SOLOPOS.COM - Petugas Disperindagkop UMKM Wonogiri membakar tempe kripik yang diduga mengandung plastik di Wonogiri, Jumat (4/9/2015). Nyala api pembakaran tempe kripik itu cukup besar. (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)

Tempe keripik di Wonogiri dinyatakan aman dikonsumsi.

Solopos.com, WONOGIRI — Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disperindagkop UMKM) Wonogiri memastikan hasil produksi puluhan sentra industri tempe di Wonogiri bebas dari kandungan bahan-bahan berbahaya, termasuk plastik.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sebelumnya, seorang warga Wonogiri, Parti, menunjukkan tempe keripik yang diduga mengandung plastik kepada wartawan, Jumat (4/9/2015). Disperindagkop UMKM Wonogiri kemudian menindaklajuti dengan menyurvei sejumlah lokasi pembuatan tempe keripik, Senin (7/9/2015). Hasilnya dinas tersebut tidak menemukan industri yang menggunakan bahan berbahaya dalam tempe keripik produksi mereka.

Kepala Disperindagkop UMKM Wonogiri, Guruh Santoso, melalui Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Disperindagkop UMKM, Kasidi, mengatakan selain berdasarkan penelusuran Senin, selama ini pihaknya mendampingi para pengrajin tempe kripik secarta rutin. Puluhan sentra industri tempe yang terdiri atas 3.616 pengrajin tak luput dari pendampingan.

Kasidi memastikan tidak ada tempe keripik yang diproduksi dengan bahan-bahan berbahaya. “Saya berani memastikan, tidak ada tempe keripik di Wonogiri yang mengandung plastik,” kata dia saat ditemui Solopos.com di sela-sela kunjungan ke salah satu produsen tempe keripik di Eromoko, Senin (7/9/2015).

Terkait reaksi menyala terang saat tempe dibakar, dia mengatakan setiap produk makanan yang digoreng akan mudah terbakar karena mengandung minyak. Menurut dia, hal itu tidak bisa dijadikan dasar untuk menentukan kandungan makanan.

“Pemantauan terus kami lakukan. Kami juga sudah melakukan sosialisasi tentang proses pembuatan, bahan-bahan yang aman, dan sebagainya. Kami juga mengecek ke masing-masing produsen. Selama ini semuanya aman,” imbuh dia.

Sementara itu, salah satu produsen tempe keripik asal Eromoko, Joko Priyanto, sempat merasa tertekan atas kabar beredarnya tempe yang mengandung plastik. Permintaan pembeli sempat berkurang karena dampak isu itu.

“Kami pastikan tidak ada penggunaan plastik [untuk menggoreng tempe keripik]. Semoga ke depan tidak ada isu seperti ini lagi sebab itu cukup merugikan kami. Permintaan barang menjadi turun,” jelas dia saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Senin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya