SOLOPOS.COM - Anung Indro Susanto (kanan), menyerahkan salinan berkas surat keputusan (SK) pensiun dini sebagai pegawai negeri sipil (PNS) kepada Ketua KPU Solo, Agus Sulistyo (kiri), di Kantor KPU Solo, Selasa (20/10/2015). (Solopos/Dok)

Hasil Pilkada Solo 2015 masih menunjukkan keperkasaan PDIP. Mesin politik Anung Indro Susanto sebagai rival belum sesuai harapan.

Solopos.com, SOLO — Selama berbulan-bulan, rumah bernomor 67 Jl. Markisah II RT 003/RW 005 Karangasem, Laweyan, menjadi saksi harapan Anung Indro Susanto meraih kemenangan di Pilkada Solo, Rabu (9/12/2015). Rumah itu pula yang menjadi saksi mantan Sekda Kota Solo itu melepas harapan dan optimismenya yang perlahan surut.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Rabu sore, calon wali kota Solo nomor urut 1 tersebut sibuk mengamati hasil real count yang disetorkan saksi Koalisi Solo Bersama (KSB) di posko yang berdiri persis di rumahnya. Wajah lelaki berkacamata itu terlihat tegang saat rekapitulasi sementara dibuka dengan suara masuk 3,7%.

Hasil yang keluar menujukkan suara Anung Indro Susanto-M. Fajri (Afi) meraup 48,72% suara. Sementara rivalnya, F.X. Hadi Rudyatmo-Achmad Purnomo (Rudy-Purnomo) mendapatkan 51,78% suara. Ketegangannya sedikit mereda saat gawai Iphone yang dia genggam sibuk berdering. Anung yang duduk di barisan terdepan ruang pemantauan real count, bertanya kepada tiga lelaki yang duduk di depan laptop tabulasi suara. “Bagaimana hasilnya?”

Senyumnya masih mengembang mendapati progres suara masuk menyentuh angka 31,2%. Perolehan suara yang masuk ke kubu Afi berangsur turun menjadi 46,74%. Sementara petahanan lawannya mendapatkan perolehan suara 53,26%. Wajah Ketua Tim Pemenangan KSB, Sugeng Riyanto, bersama Sekretaris Pemenangan KSB, Supriyanto, yang duduk di sebelah Anung, juga terlihat sumringah.

Tiba-tiba dari ujung Jl. Markisah II, terdengar suara knalpot sepeda motor memekakkan telinga meraung-raung di depan kediaman pribadinya. Puluhan simpatisan PDIP melakukan konvoi kemenangan sementara partai berlambang banteng hasil pemantauan yang disiarkan secara langsung salah satu stasiun televisi. Sembari menggeber-geber motor, mereka mengacung-acungkan dua jari sebagai bagian euforia.

Raut wajah Anung mendadak berubah tegang. Beberapa anggota tim pemenangannya merapat dan mengajaknya masuk ke dalam rumah pribadinya yang berada persis di samping kanan posko. “Kami sayangkan aksi simpatisan lain yang show force di depan tadi. Sebenarnya tidak perlu. Pak Anung hebat menurut kami. Sebagai pendatang baru bisa bertarung secara fair,” tutur Supriyanto.

Ditemui awak media di ruang tamu kediamannya, Anung mengakui spirit optimismenya untuk menang mulai surut. “Penyelenggara quick count tidak mungkin main-main. Melihat hasilnya [quick count yang disiarkan televisi dan hitung cepat yang diakses lewat situs resmi KPU], keyakinan kami turun,” katanya.

Anung menyebutkan capaian hasil perhitungan cepat yang disiarkan televisi, dilansir KPU, serta hasil laporan saksi KSB, di luar ekspektasi timnya. “Ekspektasi kami bisa 50% plus. Ada beberapa kelurahan dan kecamatan yang hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Tapi sekali lagi. Hasil akhir belum final,” ujarnya.

Malam mulai turun saat politikus pendukung KSB dari Partai Amanat Nasional (PAN), Umar Hasyim, merapat ke kediaman Anung. Didampingi Sugeng Riyanto dan Supriyanto, mereka duduk melingkar di beranda rumah mantan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Bapermas P3A dan KB) itu. Sementara calon wakil wali kota Solo yang diusung KSB, M. Fajri, masih belum tampak sepanjang hari itu.

“Jangan sampai larut dalam kekalahan. Kami harus bisa menerima kondisi yang ada. Kondisi Pak Anung sangat tegar. Mental beliau luar biasa. Dari sisi mental petarung beliau cukup tangguh. Siapa tahu ini menjadi bekal ke depan,” ujar Umar saat ditemui seusai pertemuan dengan sejumlah pimpinan koalisi pendukung Afi.

Ketua Tim Pemenangan Afi, Sugeng Riyanto, mencermati hasil real count 100% yang disetorkan saksi KSB sebesar 39,8% suara untuk Afi dan 60,2% suara untuk Rudy-Purnomo menjadi pelajaran politik yang penting bagi kinerja mesin partainya. “Setelah ini kami akan evaluasi total. Capaian ini menjadi pembelajaran politik bagi pasangan calon dan enam parpol pendukungnya selama kurang lebih tiga bulan terakhir,” jelasnya.

Anung duduk sendirian di kursi plastik hijau yang bersandar di sudut pagar depan rumahnya. Sembari menerima panggilan telepon dari ponselnya, dia tak tampak melirik sejumlah petinggi KSB yang masih sibuk mengamati detik-detik hasil akhir perhitungan real count versi KSB.

Tabulasi suara beranjak ke angka 80%. Perolehan suaranya tak menunjukkan tanda-tanda naik. Dia lantas berlalu masuk ke dalam rumah hingga perhitungan berakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya