Soloraya
Jumat, 11 Desember 2015 - 17:40 WIB

HASIL PILKADA SRAGEN : PDIP Kehilangan Potensi Suara Pileg 51.837 Suara

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penghitungan suara Pilkada Sragen (kpu.go.id)

Hasil pilkada Sragen, 50.000an suara PDIP berpotensi hilang.

Solopos.com, SRAGEN–Setelah tumbang pada pemilihan kepala daerah (pilkada) 2011, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sragen kembali gigit jari pada pilkada 2015.  PDIP kehilangan potensi suara pileg 2014 sampai 51.837 suara (13.13%). Potensi suara itu belum termasuk potensi suara pileg dari Partai Demokrat dan Partai Nasdem.

Advertisement

Fungsionaris DPC PDIP Sragen, Laksana A.R., secara pribadi, menyampaikan pendapatnya kepada wartawan saat jumpa pers di Rumah Makan Bu Jar Sragen, Jumat (11/12/2015) siang.

Sejak rekomendasi DPP PDIP turun untuk pasangan Sugiyamto-Joko Saptono (Suko) pada 26 Agustus 2015, mesin PDIP bekerja secara maksimal. Dia menyatakan tidak ada elemen kader partai yang membangkang.  Dia memastikan kader partai di DPC dan Fraksi PDIP sudah all out untuk memenangkan Suko.

Advertisement

Sejak rekomendasi DPP PDIP turun untuk pasangan Sugiyamto-Joko Saptono (Suko) pada 26 Agustus 2015, mesin PDIP bekerja secara maksimal. Dia menyatakan tidak ada elemen kader partai yang membangkang.  Dia memastikan kader partai di DPC dan Fraksi PDIP sudah all out untuk memenangkan Suko.

“Namun faktanya suara Suko yang diusung dari PDIP dan Partai Demokrat hanya 13% sekian. Kalau saya lihat pada perolehan suara pilkada 2011, kendati PDIP kalah tetapi masih mendapatkan angka 41%. Pada pilgub 2013, suara PDIP meningkat dari 38% menjadi 76% dan di pilpres juga 76%.  Pilkada 2015, PDIP yang memiliki modal suara pileg 26,37% dengan 11 kursi di DPRD namun hasilnya tinggal separuh,” ujar Laksana.

Dia prihatin dengan kondisi PDIP Sragen yang terpuruk dalam sejarah PDIP. Dia menduga pasti ada yang salah di PDIP. Laksana tidak menyalahkan siapa pun atas kekalahan Suko. Fraksi dan DPC PDIP, kata dia, tidak bisa disalahkan.

Advertisement

“Ketika fungsionaris PDIP bilang suara Suko aman di 31%, saya merasa ayem. Tetapi buktinya justru terbalik. Pemberhentian Bambang Samekto sebagai Ketua DPC PDIP berdampak pada munculnya reaksi negatif. Sementara apel siaga dengan mengangkat banteng balik kandang ternyata tidak berdampak signifikan pada perolehan suara Suko. Guraklih [regu penggerak pemilih] yang ada di tingkat RW dengan kader 26.000 orang justru tidak disentuh,” ujar Laksana.

Laksana menunjukkan perolehan suara Bambang Samekto di daerah pemilihan V sebanyak 7.007 suara saat pileg. Untuk mendapatkan suara itu pun, kata dia, tidak cukup dengan dana Rp1 miliar. Kemudian calon lain seperti Sutimin Keling di Dapil II bisa mendapatkan 7.582 suara pada pileg.

Ketua Desk Pilkada DPD PDIP Jawa Tengah, Agustina Wilujeng, mengatakan kekalahan PDIP di Sragen disebabkan maraknya politik uang (money politics) yang luar biasa. Praktik politik uang, kata Agustina, tumbuh subur di Sragen karena Sragen masuk zona merah kemiskinan. Banyaknya masyarakat prasejahtera di Sragen, sambung dia, mengakibatkan penentuan pilihan pasangan calon dalam pilkada didasarkan pada nilai rupiah.

Advertisement

“Mereka tidak bisa diajak bicara tentang perubahan Sragen ke depan. Apa pun hasilnya, pilkada Sragen itu menjadi bagian dari kompetisi. Sekarang kompetisi itu sudah selesai. Tidak perlu menimbulkan perbedaan satu dengan lainnya. Semua harus kembali rukun. Yang menang tidak boleh arogan dan yang kalah harus legawa,” katanya.

Mantan Wakil Sekretaris DPC PDIP Sragen, Didik Cahyono, mengatakan kekalahan PDIP itu sebenarnya sudah terbaca dari awal. Didik sebagai salah satu banteng yang pulang kandang sudah berusaha maksimal. Dia mengaku berat untuk mengubah konstelasi politik karena struktur partai tidak satu hati.

“Kembalinya banteng ke kandang justru menjadi momok dan dianggap merongrong kewibawaan partai. Kekalahan PDIP ini merupakan kekalahan nasionalis dan menjadi pukulan telak bagi nasionalis,” tutur dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif