Soloraya
Senin, 11 Mei 2020 - 15:51 WIB

Hasil Swab Negatif, 1 PDP Sidoharjo Sragen Dipulangkan dari RS Darurat Covid-19

Tri Rahayu  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasien. (Freepik)

Solopos.com, SRAGEN – Seorang PDP asal Sidoharjo, Sragen, dipulangkan dari RS Darurat setelah uji swab menunjukkan hasil negatif Covid-19 selama dua kali.

Meski demikian, PDP berjenis kelamin pria berinisial SD, 53, itu harus menjalani isolasi mandiri di rumah selama 14 hari.

Advertisement

Penjelasan itu disampaikan Direktur Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Sragen, dr. Agus Sudarmanto, saat ditemui Solopos.com, Minggu (10/5/2020).

Agus menerangkan pasien itu dipulangkan pada Sabtu (9/5/2020) sore. Dia mengatakan PDP yang dipulangkan itu berinisial SD, 53, warga Purwosuman, Sidoharjo, Sragen.

Advertisement

Agus menerangkan pasien itu dipulangkan pada Sabtu (9/5/2020) sore. Dia mengatakan PDP yang dipulangkan itu berinisial SD, 53, warga Purwosuman, Sidoharjo, Sragen.

“Awalnya hasil rapid test negatif. Kemudian dilakukan uji swab dua kali. Hasil uji swab pertama dan kedua itu pun juga negatif,” katanya.

Ziarah ke Makam Suaminya, Yan Vellia Tak Mampir ke Rumah Istri Pertama Didi Kempot

Advertisement

Sementara itu, masih ada empat orang di Gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS) Sragen yang menunggu uji swab. Ada juga pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang diisolasi di Gedung SMS dengan ruangan berbeda.

Tempat Karantina Khusus Wanita

Pemkab Sragen juga menyiapkan tempat untuk karantina bagi wanita yang hasil rapid test positif atau reaktif. Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Sragen, Raden Suprawoto, mengatakan Gedung Yappenas disiapkan untuk tempat karantina bagi wanita.

Bukan Harimau, Ini Dugaan Suara Auman Misterius di Lereng Merapi yang Bikin Geger Warga Klaten 

Advertisement

“Untuk kelengkapan fasilitas tempat karantina sudah siap semua tinggal penempatan. Luas bangunan yang digunakan 40 meter x 10 meter yang terbagi atas tiga ruangan. Kamar mandi ada dua, dapur, tempat jemuran, tempat cuci, dan seterusnya. Untuk selanjutnya tinggal DKK [Dinas Kesehatan Kabupaten] yang mengisi fasilitas tambahan, seperti tempat tidur dan seterusnya,” ujar Woto, sapaan akrabnya, saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (11/5/2020).

Dia mengatakan perbaikan fasilitas dan pavingisasi itu menelan anggaran Rp70 juta-Rp80 juta. Dia menjelaskan tempat itu khusus untuk perempuan. Dia mengatakan rencananya diperuntukkan bagi istri-istri warga yang positif Covid-19. Dia berharap gedung itu tidak digunakan sehingga tidak perlu ada penghuninya.

Makin Ngehits, Ini Bayaran Mbah Minto Sekali Ngevlog

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif