SOLOPOS.COM - Warga tengah menangkap ikan saat saluran irigasi Colo Barat dikeringkan di Desa Nambangan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Minggu (16/10/2022). Warga mengeluh lantaran hasil tangkapan mereka sedikit karena beberapa sebab. (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Warga Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri yang memanfaatkan pengeringan saluran irigasi Colo Barat untuk menangkap ikan mengeluh lantaran hasil tangkapan ikan mereka sedikit. Mereka menilai jumlah ikan di saluran irigasi Colo Barat terus berkurang dari tahun ke tahun.

Maraknya pabrik yang membuang limbah ke sungai Bengawan Solo dinilai menjadi salah satu penyebab. Faktor lain yaitu ada beberapa kasus orang tenggelam di saluran irigasi Colo Barat selama setahun ini sehingga pintu induk saluran irigasi itu terpaksa harus dikeringkan mencari korban tenggelam. Dengan begitu banyak ikan yang berpindah ke tempat yang lebih stabil kondisi airnya.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Salah satu warga penangkap ikan di saluran irigasi Colo Barat, Soleh, mengeluh lantaran sejak ia datang pukul 07.00 WIB sampai sekitar pukul 08.00 WIB belum kunjung mendapatkan ikan. Padahal ia sudah beberapa kali menjaring ikan dengan jala atau jaring lingkar.

“Padahal jaringku sudah bener, amba. Tapi tetap enggak dapat ikan. Sudah langka ikannya. Enggak kayak dulu, sekarang sedikit banget. Saya njaring dari tadi saja belum dapat satu pun,” kata Soleh saat berbincang dengan Solopos.com di sela-sela ia menjaring ikan di saluran irigasi Colo Barat di Desa Nambangan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Minggu (16/10/2022).

Menurut Soleh, kondisi itu berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Dulu, ia bisa mendapatkan ikan hingga satu karung dengan berat sekitar 10 kg-15 kg. Sementara sekarang ini, ia tidak yakin bisa mendapatkan ikan hingga 10 kg.

Baca Juga: Saluran Irigasi Colo Barat Dikeringkan, Warga Wonogiri Berpesta Tangkap Ikan

Teman Soleh yang terlebih dahulu menceburkan ke saluran irigasi, Fendi, juga megeluhkan hal yang sama. Fendi sudah memasang jaring yang melintangi saluran irigasi namun ia mengaku belum juga dapat ikan barang satu pun. Padahal dia sudah mencoba memasang jaring yang menurutnya terdapat banyak ikan.

“Enggak ada ikannya. Nih lihat, satu pun enggak ada. Padahal sudah dari tadi pasang jaring. Sekarang sudah beda kondisinya. Ikannya sedikit,” ujar dia.

Fendi menceritakan, biasanya ia bisa mendapatkan beberapa jenis ikan, seperti ikan nila dan putihan sampai beberapa kg. Tapi sekarang kondisinya berbeda. Seperti Soleh, ia juga tidak yakin bisa mendapatkan ikan sampai 10 kg seperti tahun-tahun sebelumnya.

Warga penangkap ikan lain, Surono, bernasib serupa. Ia sama sekali belum mendapatkan ikan meski sudah berkali-kali menjaring selama satu jam. Dia menilai, kondisi itu akibat dari pintu saluran irigasi Colo Barat ditutup beberapa kali dalam setahun karena ada kasus orang tenggelam.

Baca Juga: Warga Wonogiri Diimbau Tak Datang saat Saluran Irigasi Colo Dikeringkan 

“Ini karena beberapa kali saluran irigasi ini dikeringkan. Beberapa waktu lalu kan ada orang tenggelam jadi salurannya harus dikeringkan biar korbannya mudah dicari,” ucap Surono.

Akibatnya, ikan-ikan berpindah ke tempat yang lebih tidak sering surut airnya. Menurut Surono, sebenarnya saluran irigasi Colo Barat sangat berpotensi menjadi habitat ikan nila dan putihan asal tidak sering terjadi pengeringan.

Warga penangkap ikan lain, Fajar, menilai kondisi tersebut lantaran banyak pabrik-pabrik yang membuang limbah ke sungai Bengawan Solo. Sementara, air saluran irigasi Colo Barat bersumber dari Bengawan Solo sehingga saluran tersebut turut tercemar.

Habitat ikan pun menjadi rusak. Ikan-ikan menjadi tidak bisa berkembang biak lantaran keracunan limbah.

Baca Juga: Penemuan Mayat di Saluran Air Gegerkan Warga Selogiri Wonogiri

“Banyak pabrik-pabrik yang membuang limbahnya ke sungai. Jadi ya wajar kalau ikannya langka karena airnya sudah tercemar. Ini saja saya baru dapat beberapa ikan. Dulu memang banyak, sekarang sudah susah [menangkap ikan]. Sekarang orang-orang banyak yang hanya bisa menangkap udang,” kata Fajar.

Sebagai informasi, pintu irigasi saluran induk Colo Barat dan Timur ditutup mulai 16 Oktober 2022-14 November 2022. Penutupan itu mundur 15 hari dari jadwal rutin tahunan setiap 1 Oktober.

Pengeringan dilakukan guna perawatan dan perbaikan saluran irigasi tersebut oleh Perum Jasa Tirta I sebagai pengelola.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya