Soloraya
Senin, 22 Agustus 2022 - 08:44 WIB

Hasil Uji Labfor Kebakaran RSJD Solo Belum Keluar, Polisi Tak Mau Berspekulasi

R Bony Eko Wicaksono  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas dari Labfor Polda Jateng melihat kondisi ruangan di RSJD Solo, Jumat (5/8/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO–Polisi masih menunggu hasil uji laboratorium forensik (labfor) guna menguak penyebab kebakaran di ruang Puntadewa di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Solo, Kecamatan Jebres, Jumat (5/8/2022).
Kebakaran itu merenggut nyawa dua pasien, yakni masing masing berinial YA, 30, titipan dari Dinas Sosial (Dinsos) Karanganyar dan YR, 33, yang berasal dari Kabupaten Blora.
Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Djohan Andika, mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, mengatakan penyidik tidak akan berspekulasi sebelum mengantongi hasil uji laboratorium forensik.
Proses uji laboratorium forensik membutuhkan waktu cukup lama.
Baca Juga: Soal Penyebab Kebakaran RSJD Solo, Satreskrim Emoh Berspekulasi
“Hasil uji laboratorium forensik belum keluar. Kami tidak mau berandai-andai terkait penyebab kebakaran di RSJD Solo,” kata dia, saat ditemui wartawan, akhir pekan lalu.
Menurut Kasatreskrim, sejumlah saksi yang berada di lokasi kejadian telah dimintai keterangan.
Keterangan dari para saksi dianalisis dan disinkronkan dengan hasil uji laboratorium forensik yang dilakukan Polda Jawa Tengah.
Ditanya mengenai hubungan arus pendek atau korsleting, Djohan menegaskan polisi belum menyimpulkan dugaan penyebab kebakaran di rumah sakit tersebut.
Baca Juga: Pascakebakaran, Manajemen RSJD Solo Cek Sistem Kelistrikan
“Nanti, tunggu saja setelah hasil uji laboratorium forensik sudah keluar bakal disampaikan kepada masyarakat. Biar jelas dan kuat apa penyebab kebakaran di RSJD Solo,” ujar dia.
Sebelumnya, Kepala Bagian Umum RSJD Solo, Joko Mulyono, mengatakan kobaran api muncul di ruang Puntadewa sekitar 03.43 WIB. Ruang Puntadewa merupakan ruang khusus bagi pasien akut dengan gejala berat.
“Saat kejadian, jumlah pasien di ruang Puntadewa sebanyak 18 pasien. Sembilan pasien dirawat di sisi timur, sembilan pasien di sisi barat. Nah, yang terbakar di sisi timur ruang,” kata dia.
Di ruang sisi timur, tujuh pasien tengah menjalani restrain atau pengikatan di tempat tidur karena gangguan kejiwaannya cukup berat. Mereka gaduh dan gelisah. Sedangkan, dua korban berada di ruang isolasi khusus.
Baca Juga: Selidiki Penyebab Kebakaran, Labfor Polda Jateng Olah TKP di RSJD Solo
Saat kejadian, perawat dan petugas keamanan sudah berupaya memadamkan kobaran api menggunakan alat pemadam api ringan (APAR). Namun kobaran api justru bertambah besar.
“Petugas keamanan langsung menghubungi pemadam kebakaran [Damkar] Solo karena kobaran api membesar. Sementara, perawat mengevakuasi tujuh pasien yang diikat di tempat tidur ke ruang bangsal lain,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif