Soloraya
Sabtu, 20 November 2021 - 16:30 WIB

Hati-Hati Lur! Ini Musimnya Ular Menetas

Candra Mantovani  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim rescue Exalos Indonesia menunjukan ular yang dievakuasi saat menindaklanjuti permintaan bantuan dari warga. Foto dirilis Sabtu (20/11/2021). (Istimewa/Exalos Indonesia)

Solopos.com, SUKOHARJO – Tim rescue Exalos Indonesia mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati pada musim pancaroba terkait banyaknya hewan berbahaya yang bisa memasuki rumah. Pasalnya cuaca saat ini merupakan momen ular untuk bertelur dan menetaskan anak.

Ketua Exalos Indonesia, Janu Wahyu Widodo, mengatakan bulan Oktober hingga Maret merupakan musim yang dimanfaatkan ular sebagai musim kawin, bertelur, dan menetaskan telur. Sehingga, pada musim tersebut khususnya pada saat pancaroba, berpotensi banyaknya ular-ular yang bisa memasuki rumah.

Advertisement

“Cenderung pada saat musim saat ini jumlah ular memang meningkat. Soalnya kan musim kawin hingga penetasan ya saat-saat ini,” terang dia ketika berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (20/11/2021).

Baca Juga: Hiii…Kobra Ngumpet di Motor, Ketahuan Saat Isi Bensin di Sukoharjo

Advertisement

Baca Juga: Hiii…Kobra Ngumpet di Motor, Ketahuan Saat Isi Bensin di Sukoharjo

Janu menjelaskan karakter ular yang merupakan hewan berdarah dingin juga berpotensi bisa memasuki rumah ketika musim hujan. Pasalnya, ular membutuhkan bantuan suhu panas dari lokasi lain untuk membantu sistem metabolisme tubuh atau tempat bersembunyi. Sehingga dia mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati pada musim seperti ini.

“Makanya kan setiap ditemukan ular itu kadang bisa di mesin motor atau mobil atau tempat hangat di rumah. Soalnya mereka butuh bantuan untuk meningkatkan suhu tubuh. Itulah kenapa masyarakat harus lebih waspada di momen seperti ini,” imbuh dia.

Advertisement

“Kalau rumah bersih kan tidak ada tempat bersembunyi atau jadi tempat tikus yang menjadi makanan ular. Kemudian menutup lubang-lubang juga yang bisa menjadi akses masuk ular dan memangkas ranting yang menjulang ke rumah,” ucap dia.

Apabila langkah tersebut sudah dilakukan dan masih ada ular berbahaya yang masuk, Janu mengimbau warga untuk segera meminta bantuan ahli evakuasi ular. Apabila membutuhkan penanganan awal, dia meminta warga untuk menggunakan pendekatan menutup ruang gerak ular atau menggiring menggunakan sapu.

Baca Juga: Ikut Vaksinasi Covid-19, Warga Mojolaban Sukoharjo Dapat Bibit Alpukat

Advertisement

“Bisa saja nanti ditutup ember dulu sembari menunggu tim evakuasi. Sebisa mungkin kalau tidak punya keahlian jangan langsung ditangani sendiri,” beber ia.

Selama sebulan terakhir, Exalos Indonesia mengaku sudah menerima laporan evakuasi ular sebanyak 40 laporan. Dari seluruh laporan tersebut, sebanyak 20 laporan langsung ditindaklanjuti dengan mengevakuasi ular.

“Karena tidak semua di-rescue, ada yang laporan masuk tapi temuan sudah tiga hari sebelumnya, jadi kami tindaklanjuti dengan observasi,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif