Soloraya
Kamis, 12 Januari 2023 - 17:48 WIB

Hati-Hati Lur! Jalur SSB dan Selo Cepogo Boyolali Rawan Longsor

Nova Malinda  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bencana (Solopos/Whisnupaksa).

Solopos.com, BOYOLALI — Potensi bencana alam yang terjadi pada musim penghujan salah satunya yakni tanah longsor.

Jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB), tepatnya di Jalur Cepogo-Selo dipetakan sebagai salah satu jalur rawan longsor di Kabupaten Boyolali.

Advertisement

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menghimbau warga agar berhati-hati saat melintasi jalur tersebut atau berada dekat dengan tebing yang curam.

Di luar jalur SSB, jalur rawan longsor juga dijumpai di jalur wilayah permukiman warga. Di sana, warga sudah dibekali pengetahuan untuk merespon kejadian bencana melalui mitigasi bencana.

Advertisement

Di luar jalur SSB, jalur rawan longsor juga dijumpai di jalur wilayah permukiman warga. Di sana, warga sudah dibekali pengetahuan untuk merespon kejadian bencana melalui mitigasi bencana.

“Masyarakat di sana sebenarnya sudah paham. Itu siklusnya setiap musim penghujan khususnya di akhir-akhir musim penghujan, mereka sudah paham,” terang Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali, Suherman, kepada wartawan saat ditemui di kantornya, Kamis (12/1/2023).

Suherman menjelaskan warga sekitar Kecamatan Cepogo bagian hulu dan Kecamatan Selo sudah banyak yang memahami mitigasi bencana.

Advertisement

Mendekati pertengahan Januari 2023, bencana longsor di Boyolali sudah tercatat empat kejadian, dengan rincian tiga kejadian di Kecamatan Selo dan satu kejadian di Kecamatan Klego.

Nilai kerusakan akibat tanah longsor sejauh ini ditaksir mencapai Rp25 juta oleh BPBD Boyolali.

“Rata-rata kalau longsor di sana [Jalur SSB] itu, minimal menutup bahu jalan, minimal separuhnya menutup. Cuman yang kejadian besar memang justru di wilayah dalam [pemukiman warga], bukan di Jalur SSB-nya,” terang dia.

Advertisement

Suherman menjelaskan longsoran di jalan yang sampai menutup akses jalan sempat terjadi di Desa Jeruk beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, mengenai logistik yang dikirimkan, BPBD cukup sering mengirimkan air untuk pembersihan longsoran di jalan umum. Biasanya satu tangki atau lebih tergantung luasan yang dibersihkan.

“Biasanya sisa tanah itu licin, harus dibersihkan, kalau tidak bisa menyebabkan kecelakaan,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif