SOLOPOS.COM - Suasana dapur umum di kompleks Masjid Ar Riyadh, Pasar Kliwon, Solo, Selasa (17/1/2017). Rencananya panitia memasak dua ton beras untuk disajikan selama dua hari saat acara Haul Habib Ali Bin Muhammad Al Habsyi pada 18-20 Januari 2017. (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Haul Habib Ali Solo hadiri masyarakat dari berbagai daerah.

Solopos.com, SOLO — Peringatan Haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi di kawasan Pasar Kliwon Solo, Rabu-Jumat (18-20/1/2017), dihadiri masyarakat dari berbagai daerah.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Salah satunya Abdul Hadi, 40, warga asal Jepara, Jawa Tengah. Saat dijumpai di Masjid Ar Riyadh Pasar Kliwon Solo, Selasa (17/1/2017), pria itu terlihat sesekali ia berbincang dengan salah satu pengurus masjid yang hilir mudik menyiapkan segala sesuatu.

Hadi mengaku sudah lima hari di Solo. Pria yang berprofesi sebagai tukang pijit itu meninggalkan istri dan dua anaknya demi menghadiri Haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi. Tak lupa, ia tinggalkan nafkah yang cukup selama kepergiannya ke Solo.

Sejak kali pertama menghadiri haul pada 2003, ia mengaku seperti kecanduan menghadiri haul. “Pertama ya muhibin atau cinta kepada Allah, nabi, rasul, termasuk habib. Yang kedua, ngalap berkah,” kata Hadi.

Pria bertubuh ceking itu menuturkan kerap dimintai tolong untuk memijit para habib. Baginya, itu adalah sebuah kehormatan. “Saya senang bisa memijit para habib. Pulang dari sini hati lebih senang. Rasanya badan ini segar lagi,” ujar Hadi sembari tersenyum.

Tak hanya itu, pada kesempatan haul pula ia bisa bersua dengan saudara-saudaranya dari daerah lain sesama tamu haul. Mereka berasal dari Jember, Pasuruan, Purwodadi, dan sebagainya. Ia kerap berjumpa meski tak pernah kencan untuk bertemu sebelumnya.

“Saya senang bisa bersilaturahmi lagi dengan saudara dari daerah lain. Kami berdiskusi tentang agama, menanyakan kabar keluarga, apa pun kami bicarakan. Kami bertemu lagi di sini padahal tak pernah janjian sebelumnya,” kata Hadi, yang mengaku mengisi hari-harinya selama di Solo dengan membantu pelaksanaan haul.

Senada, Mardiyanti Edy, 70, warga Kampung Carangan RT 003/RW 009, Kelurahan Baluwarti, Pasar Kliwon, mengaku setiap tahun bertemu kembali dengan tamu haul yang menginap di rumahnya.

“Tamu saya tetap asal Probolinggo [Jawa Timur]. Mereka sudah memesan rumah saya sejak tahun lalu,” kata Mardiyanti, saat ditemui di rumahnya, Selasa.

Ia senang rumahnya menjadi tempat menginap tamu-tamu Haul Habib Ali. Selain karena ia mendapat tambahan penghasilan dari biaya sewa kamar dan makanan yang dijajakannya, ia seperti memiliki saudara baru.

“Saya seorang Kristen. Tapi, tamu-tamu saya tetap menjalankan salat di rumah kendati di pintu rumah saya ada salib. Mereka juga membeli makan di warung saya. Saya sangat senang dengan kehadiran mereka,” kata Mardiyanti.

Lurah Pasar Kliwon, Rohwarsito, mengatakan tamu peringatan Haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi setiap tahun terus bertambah. Hal itu menjadikan berkah bagi Kota Solo pada umumnya dan khususnya warga Pasar Kliwon dan sekitarnya. Warga bisa menikmati tambahan penghasilan dari peringatan haul dengan membuka jasa penginapan hingga berjualan makanan.

“Tamu-tamu yang datang adalah orang-orang baik. Tak pernah terjadi konflik antara warga dengan para tamu. Justru warga senang bisa menyambut tamu, menyediakan kebutuhan tamu, di samping mendapatkan keuntungan secara ekonomi,” kata Rohwarsito.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya