SOLOPOS.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, berbincang dengan Pengasuh Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo, KH Agoes Ali Masyhuri, saat digelar zikir dan selawat bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf di Oro-oro Yaaqowiyyu, Kelurahan/Kecamatan Jatinom, Kamis (15/9/2022) malam. Kegiatan itu digelar dalam rangka Haul Kyahi Ageng Gribig sekaligus rangkaian perayaan tradisi sebaran apam Yaa Qawiyyu. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Ribuan orang membanjiri zikir dan selawat bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf yang digelar di Oro-oro Yaa Qawiyyu hingga meluber ke ruas jalan di wilayah Kelurahan/Kecamatan Jatinom, Klaten, Kamis (15/9/2022) malam. Kegiatan yang digelar dalam rangka Haul Kyahi Ageng Gribig sekaligus rangkaian perayaan tradisi sebaran apam Yaa Qawiyyu itu dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, zikir dan selawat itu juga dihadiri Pengasuh Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo, KH Agoes Ali Masyhuri. Selain itu juga Wakil Ketua PBNU, Nusron Wahid; Bupati Klaten, Sri Mulyani; Wakil Bupati (Wabup) Klaten, Yoga Hardaya, sejumlah anggota DPR serta DPRD; peserta zikir dan selawat lainnya.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, masih keturunan Ki Ageng Gribig, ulama yang berperan besar dalam penyebaran agama Islam di wilayah Jawa Tengah khususnya Klaten dan sekitarnya. Tradisi sebaran apam Yaa Qawiyyu yang penuh makna dan sudah berlangsung lebih dari empat abad itu tak bisa dilepaskan dari sosok Kyahi Ageng Gribig.

Dalam sambutannya, Airlangga mengatakan kegiatan zikir dan selawat digelar dalam rangka merawat tradisi kebudayaan yang sudah berlangsung secara turun temurun sekaligus mengenang dan menghidupkan perjuangan Kyahi Ageng Gribig yang hidup pada masa Sultan Agung Hanyokrokusumo dari Mataram.

“Beliau [Kyahi Ageng Gribig] dikenal sebagai wali besar pada zamannya yang konsisten berdakwah penuh kelembutan, ramah, tegas, serta efektif menyentuh hati masyarakat,” kata Airlangga.

Baca Juga: Siap-Siap Lur! 4 Ton Apam akan Disebar saat Tradisi Yaa Qawiyyu Jatinom Klaten

Dalam kesempatan itu, Airlangga mengajak berbagai pihak untuk terus optimistis dan berikhtiar dalam menghadapi berbagai rintangan.

“Dua tahun masyarakat dilanda pandemi Covid-19 menyebabkan kesulitan yang dihadapi. Alhamdulillah geliat ekonomi perlahan mulai pulih. Ini perlu terus didorong agar ekonomi masyarakat lebih cepat. Dalam momentum Haul Kyahi Ageng Gribig ini dijadikan sebagai upaya memohon kepada Allah dengan wasilah zikir dan selawat agar bangsa Indonesia diselamatkan dari seluruh ancaman krisis. Marilah kita optimistis mengatasi berbagai cobaan,” kata Airlangga.

Airlangga mengatakan haul Kyahi Ageng Gribig menjadi agenda rutin keluarga besarnya yang diadakan saban Bulan Safar.

Baca Juga: Pedagang Apam Dadakan Mulai Ramai Jelang Tradisi Yaa Qawiyyu di Klaten

“Ini pesan dari orang tua dan buyut-buyut kami. Tidak ada maksud lain kecuali mengharapkan rida Allah SWT,” jelas Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya