SOLOPOS.COM - Kapuk (paling kiri), perawat dari Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Solo yang tengah ikut misi kemanusiaan di Bangladesh. (Istimewa/ dr Corona Rintawan)

Perawat PKU Muhammadiyah Solo Ikut Misi Kemanusiaan di Bangladesh.

Solopos.com,SOLO – Salah satu perawat dari Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Solo bernama Kapuk berada di Bangladesh untuk melaksanakan misi kemanusiaan.  Ia dikirim mewakili Muhammadiyah yang tergabung dalam Aliansi Kemanusiaan Indonesia (AKI) atau Indonesian Humanitarian Alliance (IHA) untuk melaksanakan program pemberian pelayanan kesehatan di Bangladesh.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Koordinator Divisi Emergency Respons Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP yang menjadi Koordinator Bidang Kesehatan IHA, dr Corona Rintawan, mengatakan Kapuk diberangkatkan ke Bangladesh bersama rombongan yang tediri atas dua orang lain, yakni dr Aslinar (Lembaga Lingkungan Hidup Penanggulangan Bencana Aisyiah Aceh) dan Pepi Ardiansyah (MDMC PP). (baca: Gedung B Diresmikan, RS PKU Solo Tambah Ruang untuk Pasien BPJS)

“Kami mengirim tenaga medis yang siap dan lolos kualifikasi. Para tenaga medis yang dikirim ini setidaknya pernah terlibat dalam penanganan bencana,” kata Corona saat dihubungi Solopos.com,  Rabu (10/1/2018).

Corona menyampaikan  rombongan Kapuk saat ini berada di lokasi camp di Jamtholi, Ukhia, Cox’z Bazaar, Bangladesh. Mereka datang untuk menggantikan peran kelompok tenaga medis sebelumnya yang kembali ke Tanah Air, yakni Ambar (RSI Pondok Kopi Jakarta) dan Imam Mathuridi (RS PKU Muhammadiyah Cepu).

Rata-rata setiap rombongan ditugaskan di Bangladesh selama dua pekan atau 15 hari. Corona menyebut Muhammadiyah sejak September 2017 lalu hingga Selasa (9/1/2018), sedikitnya telah mengiriman 29 tenaga medis ke Bangladesh. Mereka memberikan pelayanan kesehatan terutama kepada pengungsi Rohingya.

“Sasaran utama kami adalah pemberian layanan kesehatan kepada pengungsi Rohingya, tapi tidak menutup kemungkinan juga melayani penduduk lokal,” imbuhnya.

Ia menambahkan Muhammadiyah merupakan salah satu dari 11 kelompok atau NGO yang tergabung dalam IHA. Di Bangladesh, IHA di antaranya melakukan program screening outbreak difteri. Sukarelawan yang tergabung dalam IHA memberikan vaksin di camp pengungsi yang ditinggali sekitar 33.500 jiwa. Selain itu, mereka juga memberikan nutrisi secara reguler. Dalam bergerak, IHA berkerja sama juga dengan lembaga lokal, yakni We are the Dreamers.

Sementara itu, Kapuk belum bisa dimintai komentar terkait kisahnya di Bangladesh. Dia belum merespon panggilan maupun pesan yang dilayangkan Solopos.com secara reguler maupun lewat aplikasi WhatsApp (WA) pada Rabu pagi, siang, dan sore.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya