Soloraya
Jumat, 19 Februari 2021 - 16:45 WIB

Heboh Bau Kotoran Babi di Nangsri Karanganyar, Peternak Sepakat Tutup Kandang

Sri Sumi Handayani  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu peternakan babi di Karanganyar. Foto diambil beberapa waktu lalu. (Solopos/Candra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Pemilik kandang babi di Dukuh Kauman, RT 002/RW 010, Desa Nangsri, Kecamatan Kebakkramat sepakat menutup kandang babi dalam jangka waktu tujuh bulan.

Kesepakatan itu muncul setelah perwakilan warga Dukuh Kauman, RT 001 dan RT 002/RW 010 bertemu dengan pemilik kandang babi di Balai Desa Nangsri pada Jumat (19/2/2021) pukul 09.30 WIB. Pemerintah Desa Nangsri memfasilitasi pertemuan dua belah pihak itu.

Advertisement

Sebetulnya, pertemuan dua belah pihak telah dijadwalkan Kamis (18/2/2021). Namun, pertemuan pada Kamis urung terjadi karena satu dan lain hal. Pertemuan tersebut diganti hari Jumat ini. Kepala Desa (Kades) Nangsri, Wiyana, menyampaikan pertemuan itu menghasilkan sejumlah kesepakatan dari dua belah pihak.

Baca Juga: Ahli Waris Jenazah Pasien Covid-19 Wonogiri Tagih Santunan Kematian

Advertisement

Baca Juga: Ahli Waris Jenazah Pasien Covid-19 Wonogiri Tagih Santunan Kematian

Solopos.com mendapatkan dokumentasi kesepakatan tersebut. Ada empat poin yang disepakati. Pertama, semua peternak babi sanggup menutup dan merelokasi ternak dengan tenggat waktu tujuh bulan terhitung mulai dari tanggal 19 Februari 2021 sampai dengan akhir bulan September 2021.

Kedua, dengan catatan selama tujuh bulan tersebut peternak sanggup mengurangi polusi bau. Ketiga, peternak babi atas nama Bapak Sukimin menghibahkan jalan dan saluran kepada warga Kauman. Keempat, khusus peternak atas nama Bapak Kasiyo untuk segera memindahkan ternak babi yang ada di kandang sebelah barat ke kandang sebelah timur.

Advertisement

Sisa di Kauman

Dia juga mengomentari keluhan warga perihal persoalan kandang babi di Dukuh Kauman tidak kunjung selesai. Menurut dia, persoalan tersebut harus dimusyawarahkan dengan baik agar tidak menimbulkan persoalan lain. Setelah nanti kandang babi di Dukuh Kauman itu ditutup, Wiyana mengklaim sudah tidak ada lagi kandang babi di wilayahnya.

"Kandang babi di sini [Nangsri] tinggal itu. Yang di Nangsri kidul sudah selesai. Yang lain sudah tidak ada yang ternak babi. Kalau saya silakan [beternak] yang penting enggak mengganggu lingkungan," tutur dia.

Salah satu pemilik kandang babi di Dukuh Kauman, Karanganyar, Sukimin, mengaku masih belum bisa menerima keputusan tersebut. Tetapi, dia harus menaati keputusan yang telah disepakati secara resmi. Saat pertemuan itu, Sukimin meminta tenggat waktu hingga September 2021 atau selama tujuh bulan sembari menunggu babi siap panen. Setelah itu, dia berencana pindah ke tempat lain.

Advertisement

Baca Juga: Masyarakat Madiun Baca Yasin Sejuta Kali Agar Pandemi Segera Berlalu

"Nggih, mediasi di balai desa. Hasilnya ya warga bersikeras menutup [kandang]. Ya piye meneh harus pindah. Kemungkinan bikin kandang lagi di tempat lain. Usia babi saya satu bulan, tetapi diberi tenggat waktu tujuh bulan. Siap panen lalu saya jual," ujar dia saat berbincang dengan Solopos.com melalui sambungan telepon.

Dia mengaku kaget mendengar keputusan warga. Padahal, dia berada di lokasi itu sejak tiga tahun hingga empat tahun ini. Selama waktu itu, kata Sukimin, dia berusaha membantu kebutuhan warga. "Jane sudah lama [ternak di situ]. Fasilitas apa-apa saya penuhi. Gandeng warga bersikeras begitu ya gimana lagi. Warga minta tutup karena bau. Saya beli tanah di situ lalu membangun kandang," tutur dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif