SOLOPOS.COM - Spanduk tuntutan Sekdes dicopot terpasang di tepi jalan Trucuk-Pedan, Desa Mandong, Kecamatan Trucuk, Klaten. Foto diambil Senin (19/6/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Warga Desa Mandong, Kecamatan Trucuk, Klaten, belakangan ini dihebohkan dengan isu Sekretaris Desa atau Sekdes selingkuh dengan perangkat desa lain. Bahkan warga sampai memasang spanduk berisi tuntutan pemecatan Sekdes.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Senin (19/6/2023), sejumlah spanduk terpasang di sepanjang ruas jalan raya Trucuk-Pedan. Salah satu sudut yang dipasangi spanduk yakni kawasan Tugu KB.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Spanduk yang terpasang salah satunya bertuliskan “Pecat Sekdes Mandong”. Spanduk itu terpasang di depan baliho para bakal calon kades yang akan mengikuti kontestasi Pilkades di Mandong pada 5 Juli 2023 mendatang.

Dimintai konfirmasi mengenai spanduk tersebut, Camat Trucuk, Rabiman, mengatakan spanduk itu dipasang sebagai bentuk aspirasi warga. Dia membenarkan spanduk itu muncul diduga berkaitan dengan isu asmara sekdes dengan perangkat desa.

Rabiman menjelaskan sebelumnya dia mendapatkan laporan terkait isu sekdes selingkuh dengan perangkat desa di Mandong, Trucuk, Klaten. Kepala desa kemudian diminta membentuk tim guna melakukan klarifikasi. Klarifikasi sudah dilakukan pada Kamis (15/6/2023).

“Pembentukan tim itu menjadi kewenangan Pak Kades. Kemudian dari semua pihak terkait dipanggil untuk diklarifikasi. Hasil klarifikasi disampaikan ke kecamatan dan diteruskan ke Inspektorat. Nanti dari Inspektorat mengeluarkan rekomendasi. Ini proses masih berjalan,” kata Rabiman saat dihubungi Solopos.com, Senin (19/6/2023).

Pascaklarifikasi itu, Rabiman mengatakan muncul spanduk tersebut yang dipasang pada Jumat. “Spanduk merupakan aspirasi warga. Imbauan kami masyarakat khususnya di Mandong tetap tenang karena ini proses berjalan. Percayakan saja kepada petugas yang menangani ini mudah-mudahan segera ada putusan,” jelas dia.

Sementara itu, pelayanan di kantor Desa Mandong berjalan seperti biasa. Kepala Desa Mandong, Trucuk, Klaten, Sarwono, memastikan pelayanan masyarakat di kantor desa tak terganggu isu selingkuh sekdes dan perangkat desa.

Proses Klarifikasi

Sarwono juga mengatakan sudah ada proses klarifikasi soal isu asmara perangkat desa yang belakangan ramai menjadi perbincangan. Selain pemerintah desa, klarifikasi melibatkan unsur BPD dan unsur masyarakat.

“Klarifikasi kepada mereka sudah dilakukan pada Kamis mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB,” kata Sarwono saat ditemui Solopos.com di Kantor Desa Mandong.

Saat ditanya terkait hasil klarifikasi itu, Sarwono mengatakan tidak bisa disampaikan ke publik. “Hasilnya tetap menjadi rekam kami dan itu pun etikanya tidak boleh keluar. Sudah kami laporkan ke Pak Camat pada Jumat [16/6/2023],” kata dia.

Sarwono mengatakan sebelumnya sudah melakukan pembinaan secara lisan kepada kedua perangkat desa tersebut sesuai kewenangannya selaku kepala desa. Soal sanksi yang akan diterima sekdes dan perangkat Desa Mandong, Trucuk, Klaten, yang diduga selingkuh itu, Sarwono menunggu rekomendasi dari camat.

“Tetap keputusan apa pun saya tetap di bawah camat. Saya minta rekomendasi dari Pak Camat,” kata dia. Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Klaten, Jaka Purwanto, mengatakan belum mendapatkan informasi secara detail terkait isu selingkuh Sekdes dan perangkat Desa Mandong, Trucuk.

Jaka meminta agar penanganan isu yang melibatkan perangkat desa itu ditangani sesuai aturan yang berlaku. “Kami sudah kontak Pak Camat untuk segera ditindaklanjuti. Soal sanksi itu melihat dulu. Kan ada tahapan-tahapan,” kata Jaka.

Solopos.com sudah berupaya meminta konfirmasi Sekdes Mandong melalui nomor Whatsapp-nya namun hingga Senin malam tidak ada respons. Dicari di kantor desa juga tidak ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya