Soloraya
Selasa, 16 Oktober 2012 - 10:21 WIB

Hendak Bangun Talut, Warga Klaten Temukan Granat!

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota Polsekta Klaten mengamati granat nanas aktif yang ditemukan di pinggir sungai di Dusun Ngangkruk, Desa Sumberejo, Klaten Selatan, Selasa (16/10/2012). (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)

Anggota Polsekta Klaten mengamati granat nanas aktif yang ditemukan di pinggir sungai di Dusun Ngangkruk, Desa Sumberejo, Klaten Selatan, Selasa (16/10/2012). (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN--Sebuah granat yang masih aktif ditemukan tiga buruh bangunan ketika hendak membuat talut di pinggir sungai di Dusun Ngangkruk, Desa Sumberejo, Klaten Selatan, Senin (15/10/2012) sore.

Advertisement

Granat berjenis nanas itu selanjutnya diambil aparat Polsekta Klaten, Selasa (16/10/2012) pagi, setelah mendapat laporan dari warga. Pengambilan granat yang diperkirakan peninggalan zaman penjajah Belanda itu dipimpin Kapolsekta Klaten, AKP Heru Setyaningsih.

Penemuan granat itu bermula ketika tiga buruh bangunan yakni Sarno, 40, Suranto, 46, dan Sehman, 56, warga Desa Sembung, Kecamatan Wedi, ingin membangun talut sungai di Dusun Ngangkruk, Desa Sumberejo, Klaten Selatan, sekitar pukul 15.40 WIB. Sebelum membangun talut sungai, mereka bermaksud membersihkan semak-semak yang tumbuh liar di pinggiran sungai.

“Benda aneh itu saya temukan tersangkut di semak-semak. Waktu saya pegang, saya belum sadar kalau benda itu granat. Setelah sadar kalau benda itu granat nanas, saya langsung melemparnya. Untungnya tidak sampai meledak,” papar Sarno saat ditemui wartawan di lokasi, Selasa.

Advertisement

Sarno mengaku hingga kini masih khawatir adanya granat lain di sekitar sungai itu. Dia meminta rekan-rekannya berhati-hati jika selama bekerja membangun talut sungai tersebut.

Sementara itu, Kapolsekta Klaten, AKP Heru Setyaningsih, mengatakan granat tersebut dibawa ke Mapolsekta Klaten untu diidentivikasi. Menurutnya granat aktif itu sewaktu-waktu bisa meledak jika ada pemicunya.  “Kalau dilihat dari permukaannya granat nanas itu sudah berkarat. Kemungkinan granat itu peninggalan zaman penjajah Belanda,” papar Heru.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif