Soloraya
Selasa, 2 Agustus 2011 - 14:16 WIB

Hendak sahur, Suliyem dapati suami tewas tergantung

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Solopos.com)–Musibah menghampiri Suliyem, 55, dan keluarganya pada dini hari kedua Ramadan, Selasa (2/8/2011). Saat sahur, warga Dusun Semangin, Desa Sendangmulyo, Kecamatan Tirtomoyo ini harus menerima kenyataan suaminya, Yasino, 57, tewas dengan leher tergantung di pohon jati tak jauh dari rumahnya.

Keterangan dari pihak kepolisian setempat, aksi nekat Yasino kemungkinan dilakukan sekitar tengah malam. Memasuki saat makan sahur, isteri Yasino, Suliyem bangun dan tidak mendapati suaminya itu di manapun. Suliyem kemudian memanggil sejumlah tetangganya. Bersama-sama, mereka kemudian mencari keliling kampung. Sekitar pukul 05.00 WIB, ada warga yang melihat sesuatu tergantung di pohon jati dekat sungai.

Advertisement

“Setelah didekati, ternyata sesuatu yang tergantung itu adalah tubuh korban yang sudah tidak bernyawa. Warga kemudian melapor ke kami dan setelah itu kami turunkan korban dan kami periksa. Hasil pemeriksaan kami dan dokter memastikan tidak ada tanda-tanda yang mengarah pada penganiayaan. Korban meninggal murni karena bunuh diri dengan cara menggantung,” jelas Kapolsek Tirtomoyo, AKP Suyatno, mewakili Kapolres Wonogiri AKBP Ni Ketut Swastika, kepada wartawan, Selasa.

Namun demikian, apa yang menjadi motif bunuh diri Yasino masih misteri. Berdasarkan keterangan yang diperoleh pihak kepolisian, ada beberapa kemungkinan penyebab bunuh diri Yasino. “Informasi yang kami terima, setelah Lebaran nanti korban hendak menikahkan anaknya. Bisa jadi korban pusing memikirkan biaya untuk pernikahan itu, meskipun ada pula yang mengatakan korban memang agak stres. Yang jelas, tidak ada percekcokan dengan keluarganya sebelum korban memutuskan gantung diri,” jelas Suyatno.

(shs)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif