SOLOPOS.COM - (Espos/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN — Sebuah taman di simpang tiga Dukuh Padas Bangunrejo, Desa Saradan, Karangmalang, Sragen, ternyata dibangun di atas kuburan massal terduga simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Pantauan Solopos.com, Sabtu (25/9/2021), taman itu berbentuk segi tiga. Taman itu tepat berada di simpang tiga atau selatan Dukuh Padas Bangurejo. Sepintas, tidak ada yang istimewa dari taman itu.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Namun, siapa sangka, di bawah taman itu ada 13 warga terduga anggota PKI yang dieksekusi mati pada kisaran 1965-1966.

Baca Juga: Emperan Rumah Warga Sragen Ini Ternyata Kuburan Massal 11 Terduga PKI, Ada yang Dikubur Hidup-Hidup!

“Ada 13 warga yang dikubur di lokasi. Dulu rencananya mereka dieksekusi di Kedung Waduk, namun karena hujan, jalan ke sana [Kedung Waduk] jelek penuh lumpur. Akhirnya, mereka dieksekusi di sini. Dulu itu di tengah jalan,” ujar sesepuh Dukuh Padas Bangunrejo, Sukarno, 68, saat ditemui Solopos.com di rumahnya.

Saat peristiwa itu terjadi, Sukar masih berusia sekitar 12 tahun. Dia masih ingat saat itu semua warga diminta tidak keluar rumah oleh ketua RT pada pukul 00.00 WIB hingga 02.00 WIB. Saat itu, situasi di dukuh setempat cukup mencekam.

Suasana makin mencekam tatkala pada tengah malam itu, warga mendengar suara berondongan tembakan yang memecah keheningan.

Baca Juga: Deretan Lokasi Pembantaian PKI di Solo, Nomor 3 Baru Tahu?

“Siapa saja yang dieksekusi kami tidak tahu. Mereka bukan warga sekitar. Itu warga campuran dari mana-mana,” ujar Sukarno.

Taman di atas kuburan massal terduga PKI itu baru dibangun pada akhir 1990-an. Menurut Sukarno, warga sekitar tidak pernah mendapatkan pengalaman mistis saat melintasi taman di atas kuburan massal terduga PKI itu.

Selama ini, kata dia, tidak ada warga sekitar yang merasa terganggu makhluk tak kasat mata dari kuburan massal terduga PKI itu.
Namun, pada masa lalu, taman di atas kuburan massal terduga PKI itu dikenal nakal.

Baca Juga: Aktif Ingatkan Isu PKI, Ini Daftar Harta Kekayaan Gatot Nurmantyo

Menurut Sukarno, dahulu kerap ada pengguna jalan yang tersasar di lokasi. Saking seringnya pengguna jalan yang tersasar di lokasi, warga sekitar kemudian beranggapan bila makam terduga PKI itu berulah atau nakal.

“Dulu pernah truk gandeng dari Solo mau ke Surabaya tersesat di lokasi. Ada pula bus rombongan wisatawan. Kalau pengendara motor sudah sering. Mereka berhentinya ya di lokasi. Tapi itu dulu sekali, sekarang sudah tidak nakal lagi,” ucap Sukarno.

Sukarno menjelaskan terkadang ada ahli waris dari terduga PKI itu yang datang untuk nyekar. Mereka berdoa di lokasi dan menabur bunga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya