Soloraya
Selasa, 12 Mei 2015 - 12:00 WIB

HIBURAN SOLO : Prihatin Nasib GWO Sriwedari, Pegadaian Sumbang Rp25 Juta

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemimpin Wilayah PT Pegadaian Persero Kanwil 11 Semarang, Endah Susiani (tiga dari kiri) bersama Deputi Pemimpin Wilayah Bidang Bisnis area Solo, Suban Fauzin (dua dari kiri), secara simbolis memberikan bantuan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo yang diwakili Kabid Seni Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo, Vero Ekowati (tengah) di pangung Gedung Wayang Orang (GWO) Sriwedari, Senin (11/5/2015) malam. Bantuan senilai Rp25 juta itu untuk pengembangan pertunjukan wayang orang Sriwedari. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Hiburan Solo yakni terkait GWO mendapat sumbangan dari Pegadaian senilai Rp25 juta.

Solopos.com, SOLO – Aksi empat tokoh Punakawan menyita perhatian ratusan penonton di panggung pertunjukan Gedung Wayang Orang (GWO) Sriwedari, Senin (11/5/2015) malam.

Advertisement

Mereka muncul setelah aksi perkelahian yang melibatkan Begayitna dan Setyaki, tokoh dalam lakon wayang orang Kresna Papa.

Petruk, Gareng, Semar, dan Bagong melantunkan tembang-tembang Jawa serta merumpi. Hingga pada suatu kesempatan, Gareng menemukan secarik kertas yang berisi sebuah pesan.

Wah bakal ana tamu priyayi!” kata Semar kepada Gareng, Petruk, dan Bagong setelah membaca tulisan dalam kertas. Tidak langsung memberitahu secara lengkap informasi dalam kertas, Semar malah mengajak kawan-kawannya bermain tebak-tebakan.

Advertisement

Sapa ngerti asmane priyayi iki?” tanya Semar.

Asmane wis mari,” jawab Petruk yang mengartikan kata “asma” sebagai salah satu penyakit, bukan makna sebenarnya dalam bahasa Indonesia yang berarti nama. Cukup lama mereka berdebat hingga pada akhirnya Semar langsung memilih untuk menyebut nama-nama yang tertera di kertas.

“Pemimpin Wilayah PT Pegadain Persero Kanwil 11 Semarang, Endah Susiani,; Deputi Pemimpin Wilayah Bidang Bisnis area Solo, Suban Fauzin,; dan Kabid Seni Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata [Disbudpar] Solo, Vero Ekowati,” sebut Semar.

Advertisement

Tidak berselang lama, para pemilik nama itu juga muncul di panggung membersamai Punakawan. Mereka merupakan perwakilan dari PT Pegadaian Persero yang hendak memberikan bantuan kepada Disbudpar Solo untuk pengembangan sajian wayang orang Sriwedari. Bantuan dana senilai Rp25 juta itu secara simbolis diberikan Endah Susiani kepada Vero Ekowati dalam wujud papan tanda terima.

“Semoga bantuan yang kami berikan bisa bermanfaat. Kita tahu, mereka [pelaku wayang orang Sriwedari] adalah para pecinta seni yang luar biasa. Sedangkan pemerintah belum sepenuhnya memperhatikan nasib mereka,” kata Endah.

Menurut Endah, GWO butuh pembaharuan sarana prasarana, seperti kursi penonton, air conditioner (AC), bahkan terkait tata kelola panggung.

Pelaku seni wayang orang yang menjadi sutradara pementasan, Sulistyanto Dopuri, menilai bantuan dari PT Pegadaian Persero sangat membantu. Menurut dia, kebutuhan fasilitas penunjang untuk pertunjukan wayang orang masih kurang banyak, mulai dari tata dekorasi panggung hingga termasuk kostum pemain.

“Kostum untuk pemain sudah pada rusak. Tidak hanya itu, peralatan panggung, seperti lampu, kelir [semacam layar sebagai background suasana], dan lain lain. Kebutuhan itu sulit dijangkau, harga satu kelir saja sangat mahal, jutaan rupiah,” jelas Sulistyanto kepada

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif