SOLOPOS.COM - Tanaman hidroponik di Kebun Hidroponik Dara milik Emanuel Tri Raharjo. (Istimewa/Emanuel Tri Raharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO – Fenomena hidroponik sedang mencuri perhatian sebagian masyarakat Sukoharjo, memberikan dampak positif pada sektor pertanian. Emanuel Tri Raharjo, seorang petani di daerah tersebut, berhasil memanfaatkan potensi ini dengan sukses.

Kebun Hidroponik Dara milik Emanuel Tri Raharjo, 45, di Dusun III, Tegalsari, Kecamatan Weru, Sukoharjo, menjadi salah satu contoh kesuksesan dalam dunia hidroponik. Menggeluti hidroponik sejak 2019, Emanuel berhasil meraih keuntungan sekitar Rp6,4 juta setiap bulan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Hidroponik, metode menanam tanaman dengan memanfaatkan media tanam air, telah menjadi pilihan populer. Kelebihannya meliputi biaya penanaman yang lebih terjangkau, kestabilan kualitas produk, bebas pestisida, dan tingkat kelembaban yang optimal.

Selain itu, hidroponik tidak memerlukan lahan yang luas, membuatnya cocok untuk diimplementasikan di perkotaan dalam skala hobi, produksi, hingga industri.

Jenis tanaman yang cocok untuk hidroponik meliputi selada, sawi, kangkung, bawang daun, dan lainnya. “Tanamnya pakai NFT karena paling cocok untuk skala produksi,” ungkap Emanuel saat dihubungi oleh Solopos.com, Rabu (28/2).

Menurut jurnal oleh Pancawati dan Yulianto (2016), NFT atau Nutrient Film Technique merupakan sistem budidaya tanaman di mana akar tumbuh pada lapisan nutrisi dangkal dan terus-menerus tersirkulasi. Sistem ini memastikan akar selalu mendapatkan pasokan air dan oksigen yang cukup.

Modal Awal dan Keuntungan

Bagi yang tertarik memulai hidroponik, Emanuel memberikan inspirasi dengan menceritakan pengalaman pribadinya. Ia memulai hidroponik sebagai alternatif pekerjaan saat terdampak pandemi. Sebelumnya, bekerja di bidang fotografi dan pertanian konvensional.

“Saya membuat hidroponik karena berpikir bagaimana caranya mendapatkan hasil ekonomi dari rumah meski hanya sampingan. Modal awal sekitar Rp5 juta untuk membuat greenhouse dari bambu,” ujar Emanuel kepada Solopos.com Rabu (28/2/2024).

Keuntungan dari hidroponik tidak hanya terletak pada kualitas sayur yang lebih baik tetapi juga pada harga jual yang lebih tinggi. “Dulu ragu jual Rp2.500 per batang, tapi ternyata masyarakat lebih memilih yang bersih daripada yang murah. Sekarang malah banyak yang mulai membuat hidroponik dengan berbagai komoditas,” tambahnya.

Tantangan dan Kendala

Emanuel juga berbagi pengalaman seputar tantangan dalam mengembangkan kebun hidroponiknya. Pemasaran menjadi hal krusial, di mana ia harus bersaing dengan sayur konvensional yang harganya lebih murah. “Hidroponik memang awalnya sulit, tapi dengan ketekunan, semua akan menjadi mudah. Yang paling berat adalah dalam pemasaran, bagaimana kita bisa bersaing dengan sayur konvensional yang lebih murah,” ungkapnya.

“Saya ke pasar setiap jam 2 pagi, istri saya menitipkan di tukang sayur setelah subuh, dan pagi sekitar jam 6 barangnya sudah di langganan warung makan. Produk harus laku, datang pagi karena pedagang keliling pasti cepat membeli eceran,” sambung Emanuel.

Kendala teknis juga menjadi bagian dari perjalanan hidroponik. Sterilisasi secara berkala diperlukan untuk mengatasi pertumbuhan lumut yang dapat menghambat produksi.

Petani hidroponik lain di Sukoharjo, Wiyanto, 40, juga menyampaikan kendala serupa terkait manajemen tanam dan persaingan dengan pelaku hidroponik lainnya.

“Kendalanya dari segi manajemen tanam atau rotasi tanam itu. Bagaimana caranya agar setiap hari selalu tersedia dan kirim ke pelanggan sedangkan pasti ada pengaruh dari musim dan penyakit. Tantangannya juga dari penjualan dan pemasaran dan juga persaingan dengan pelaku hidroponik yang lain,” ujar Pemilik Hidroponik Dzakiyyah Farm yang terletak di jalan alternatif Tawangsari-Bayat, Desa Pundungrejo, Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya