SOLOPOS.COM - Peserta lomba Pramuka saat merias mumi di SMK An-Nur Ampel Boyolali, Sabtu (4/1/2023). Lomba mumi gentayangan tersebut bertujuan melatih kesabaran dan kreativitas dalam waktu yang singkat. (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI — Puluhan mumi gentayangan di SMK An-Nur Ampel, Boyolali, Sabtu (4/2/2023). Bukan mumi sungguhan, para mumi tersebut adalah kreasi dari siswa SMP/MTs sederajat dalam Pramuka Ambalan Soeharso-Meutia Scout Competition 2023 sekaligus peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-12 SMK An-Nur Ampel.

Panitia lomba, Aris Munandar, mengatakan mumi gentayangan merupakan salah satu cabang yang dilombakan dalam kegiatan tersebut. Selain lomba tersebut ada pula lomba mendirikan tenda, yel-yel, dan pionering dragbar.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Aris menceritakan kehebohan terjadi saat para perwakilan 29 SMP/MTs yang masing-masing diwakili empat siswa mulai lomba mumi gentayangan. Lomba ini membutuhkan kerja sama dan kekompakan semua anggota kelompok.

“Jadi satu kelompok itu terdiri dari empat siswa, satu orang sebagai mumi dan tiga sebagai perias. Nanti periasnya mendandani satu teman itu pakai tisu gulung sampai menyerupai mumi dalam waktu lima menit,” ungkapnya kepada Solopos.com, Minggu (5/2/2023).

Setelah lima menit, 29 mumi tersebut akan bergentayangan di SMK An-Nur Ampel. Kemudian, mereka akan bergerak bak mumi yang menyeramkan.

Poin tersebut akan menjadi penilaian lomba mumi gentayangan. Selain gerakan, aspek yang dinilai antara lain kerja sama dan kekompakan kelompok saat merias.

Aris mengatakan dipilihnya lomba merias mumi tersebut sebagai wujud menguatkan kerja sama, kekompakan, riang gembira, dan kreativitas anak-anak Pramuka.

“Pemenang lomba ini yaitu regu SMPN 1 Sambi di kelompok putra dan regu MTs Sunan Kalijaga Gladagsari untuk kelompok putri. Ada 14 regu penggalang putra dan 15 putri,” kata dia.

Sedangkan, lomba pendirian tenda dimenangi regu dari SMPN 1 Ampel (kelompok putra) dan MTsn 7 Boyolali (kelompok putri) putri. Lalu, lomba pionering dragbar putra-putri dimenangi  MTs Sunan Kalijaga. Terakhir, keluar sebagai pemenang di lomba yel-yel, yaitu regu SMPN 1 Simo (kelompok putra) dan SMPN 2 Simo (kelompok putri).

Aris berharap dengan berbagai kegiatan yang dilakukan siswa tersebut dapat menjadi sarana belajar tentang keterampilan Pramuka, nasionalisme, kebersamaan, kerja sama, dan gotong royong.

“Jadi itu semua adalah ruh dari profil pelajar Pancasila. Harapan kami mereka bisa melakukan itu semua penuh kegembiraan,” kata dia.

Salah satu peserta mumi gentayangan asal MTs 7 Boyolali, Nayla Nur Rizki, XI A, mengaku sangat senang dengan adanya lomba mumi gentayangan. Ia menilai permainan tersebut sangat seru dan asyik. Terlebih, terdapat batas waktu yang membuat adrenalinnya terpacu.

Nayla mengaku hanya berlatih sehari sebelum hari pelaksanaan lomba. Meski seperti itu, timnya tetap berusaha rileks saat lomba.

“Menurut saya, lomba mumi mengajarkan kesabaran, ketelatenan, kecepatan tangan, dan akal. Kami harus sabar saat melilitkan tisu ke tubuh karena jika terlalu buru-buru dan menarik tisu terlalu kencang dapat membuat sobek tisunya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya