Soloraya
Sabtu, 6 Februari 2021 - 18:00 WIB

Hiks... Bayi 8 Bulan di Sidoharjo Sragen Idap Penyakit Langka Atresia Bilier

Tri Rahayu  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim Dinsos Sragen melakukan home visit ke keluarga bayi penderita penyakit langka yang diduga atresia bilier di Dukuh Ndasem RT 012, Desa Duyungan, Sidoharjo, Sragen, Jumat (5/2/2021) malam. (Istimewa/Dinsos Sragen)

Solopos.com, SRAGEN Seorang bayi berumur delapan bulan bernama Erinda Funya Keysa, putri pasangan Supriyanto dan Linggarsari, yang tinggal di Dukuh Ndasem RT 012, Desa Duyungan, Sidoharjo, Sragen, Jawa Tengah diduga mengalami penyakit langka, atresia bilier.

Indikasi tersebut diketahui saat petugas Dinas Sosial (Dinsos) Sragen melakukan home visit ke kediamannya pada Jumat (5/2/2021) malam.

Advertisement

Baca juga: Hati-Hati Lur! Jalan Sragen-Masaran Banyak Lubang, Bisa Bikin Celaka

Kondisi Bayi

Penjelasan itu disampaikan Kepala Din

Advertisement

Kondisi Bayi

Penjelasan itu disampaikan Kepala Din

Tim Dinsos Sragen melakukan home visit ke keluarga bayi penderita penyakit langka yang diduga atresia bilier di Dukuh Ndasem RT 012, Desa Duyungan, Sidoharjo, Sragen, Jumat (5/2/2021) malam.

as Sosial (Dinsos) Sragen Joko Saryono kepada Solopos.com, Sabtu (6/2/2021). Dia mengatakan orang tua bocah itu bekerja sebagai penjual jok di lapangan Nguwer dan buka warung angkringan. Dia mengatakan setiap sebulan sekali bayi tersebut harus kontrol ke RS Sarjito di Yogyakarta.

Advertisement

Baca juga: Dana Desa Sragen Tetap Prioritaskan Penanggulangan Covid-19

Atresia Bilier

Joko menjelaskan dari hasil pemeriksaan, penyakit bayi asal Sidoharjo, Sragen, itu mengarah pada penyempitan empedu atau atresia bilier, yakni sejenis penyakit langka. Dia mengatakan bayi itu juga sempat menjalani operasi dan dirawat selama 1,5 bulan.

“Setelah membaik dibolehkan pulang. Namun, setelah di rumah ada keluhan lagi dengan kondisi melemah maka diperiksakan lagi ke RS di Jogja dan opname lagi selama Sembilan bulan karena ada obat yang harus dimasukkan melalui suntikan. Dan hasilnya membaik sehingga sudah diizinkan pulang. Namun, disarankan untuk terus kontrol dua pekan sekali,” jelasnya.

Advertisement

Joko berharap Dinsos berkoordinasi dengan Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) untuk membantu meringankan beban keluarga, khususnya untuk biaya transportasi kontrol ke RS Sarjito Jogja.

Baca juga: Cinta Suprapto & Sri Si Peri Penunggu Waduk Lalung Karanganyar

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen Hargiyanto meminta bidan untuk terus memantau perkembangan bayi di Sidoharjo yang diduga mengidap penyakit langka itu. Hargiyanto juga meminta puskesma untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Sragen dalam penanganan lebih lanjut.

Advertisement

“Penanganan kesehatan itu harus berkesinambungan tidak berhenti hanya sekali,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif