Soloraya
Minggu, 23 Oktober 2022 - 17:51 WIB

Hindari Jeratan Pinjol Bodong, OJK Luncurkan Mobil Simolek di Karanganyar

Indah Septiyaning Wardani  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono, saat berdialog dengan sejumlah pelajar di acara Edukasi Keuangan bagi Masyarakat Karanganyar dan Launching Mobil Simolek Edutainment di Plaza Alun-alun setempat, Minggu (23/10/2022). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAROtoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan mobil Sarana Informasi Mobil Literasi dan Edukasi Keuangan (Simolek), Minggu (23/10/2022). Kegiatan tersebut dipusatkan di Alun-alun Karanganyar.

Mobil layanan edukasi dan literasi ini targetnya menjangkau hingga ke pelosok-pelosok desa. Harapannya, masyarakat memahami mekanisme legal jasa keuangan agar tak terjerat pinjol bodong.

Advertisement

Ketua OJK, Mahendra Siregar, meminta masyarakat pengguna jasa keuangan agar selektif memilih penyedia jasa keuangan. Bukan berarti proses cepat dan mudah pasti bermasalah. Bisa jadi, kemudahan itu yang ditawarkan lembaga keuangan legal. Dia meminta masyarakat konsultasi ke OJK melalui hotline 081157157157.

“Layanan ini gratis. Tidak dipungut biaya. Dengan mobil Simolek juga memberikan edukasi dan literasi ke masyarakat,” katanya di sela acara Edukasi Keuangan bagi Masyarakat Karanganyar dan Launching Simolek Edutainment di Karanganyar.

Advertisement

“Layanan ini gratis. Tidak dipungut biaya. Dengan mobil Simolek juga memberikan edukasi dan literasi ke masyarakat,” katanya di sela acara Edukasi Keuangan bagi Masyarakat Karanganyar dan Launching Simolek Edutainment di Karanganyar.

Dia mengatakan pengguna jasa keuangan yang mengakses layanan secara sah dan legal mendukung perekonomian Indonesia. Melalui literasi keuangan, masyarakat dapat memilih layanan yang tepat dan sesuai kebutuhan. Literasi keuangan membutuhkan sinergitas pemerintah daerah dalam menjangkau sasaran melalui program tepat.

Baca Juga: OJK Dorong Santri Melek Literasi Keuangan Syariah di Hari Santri 2022

Advertisement

Data menunjukkan 78 persen penduduk Indonesia atau 8 dari 10 orang terlayani jasa keuangan. Secara inklusi, dari delapan orang itu, hanya empat yang paham tentang layanan.

“Ini yang menjadi persoalan tersendiri. Ada jurang pemisah antara masyarakat melek informasi jasa keuangan dengan penggunanya layanan. Ini tak boleh dibiarkan saja,” Katanya.

Dia mendorong pemerintah melalui OJK memperluas layanan literasi keuangan melalui cara yang mudah dimengerti masyarakat. Peluncuran Simolek, lanjutnya, merupakan salah satu upaya tepat.

Advertisement

Baca Juga: Mengenal Asuransi Syariah untuk Keuangan Semakin Aman dan Halal

Simolek Edutainment berupa mobil edukasi dan entertainment untuk mengunjungi tempat yang sulit dijangkau. Mobil ini diharapkan mampu meminimalisir hambatan geografis, demografis, dan infrastruktur bagi masyarakat dalam memperoleh informasi dan pengetahuan terkait produk dan layanan lembaga keuangan.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengatakan edukasi dan literasi mengenai layanan jasa keuangan penting diberikan kepada masyarakat. Harapannya bisa diberikan sampai ke masyarakat di pelosok desa. Dia mengaku selama ini kerap didatangi warganya yang menjadi korban pinjaman online bodong.

Advertisement

“Ada yang pinjamnya hanya Rp500.000, tapi tahu-tahu tagihannya Rp2 jutaan. Jangan sampai ada kasus-kasus seperti ini lagi,” pintanya.

Dalam kesempatan itu, Juliyatmono juga mengingatkan keberadaan bank plecit yang menyasar bakul-bakul pasar tradisional. Bakul ini menjadi sasaran bank plecit dengan tawaran kemudahan dan proses pinjaman yang cepat.

Baca Juga: Mantan Kasir Diduga Gelapkan Dana Koperasi Colomadu Rp9,3 Miliar

Mestinya, pelaku jasa keuangan resmi bisa memberikan layanan kemudahan dan proses cepat sama seperti bank plecit. Sehingga tak ada warga yang terjerat bank plecit.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif