SOLOPOS.COM - Camat Serengan, Agung Wijayanto (dari kiri ke kanan), Lurah Jayengan, Aris Herjito, dan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Jayengan sekaligus Ketua Panitia Jarwana, Krisno Jatmiko, memberikan keterangan pers di Balai Kota Solo, Kamis (15/9/2022). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Jl Gatot Subroto, Solo, tepatnya dari simpang Jl Kalilarangan sampai simpang Jl Moh Yamin, akan ditutup selama kurang lebih 14 jam pada Sabtu (17/9/2022). Penutupan jalan itu untuk mendukung kegiatan seni budaya Jarwana di Kelurahan Jayengan, Serengan.

Kepala Seksi (Kasi) Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) Dishub Solo, Mudo Prayitno, menjelaskan rencana penutupan jalan dilakukan mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB. Ada pengalihan lalu lintas.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Arus dari selatan bisa mengambil arah Jl Honggowongso atau Jl Yos Sudarso. Dari arah utara setelah Coyudan bisa belok kiri ke arah Jl Kalilarangan,” katanya saat diwawancarai Solopos.com, Jumat (16/9/2022).

Adapun Jarwana merupakan kegiatan tahunan warga Kelurahan Jayengan, Kecamatan Serengan, Solo, dengan rangkaian kirab budaya pukul 09.00 WIB, Pesta Jajanan 3 Etnis pukul 10.30 WIB, dan pentas seni pukul 19.00 WIB. Selama acara Jl Gatot Subroto Solo akan ditutup.

Kirab dimulai Jl Gatot Subroto utara simpang Notosuman ke arah timur melalui Jl Moh Yamin, ke utara melalui Jl Yos Sudarso, ke barat melalui Jl Radjiman, ke selatan Jl Honggowongso, lalu Jl Moh Yamin, dan kembali ke Jl Gatot Subroto.

Baca Juga: Pesta Kuliner 3 Etnis di Jayengan Solo, 500 Porsi Bubur Samin Dibagikan Gratis

Ada tenda UMKM di sekitar panggung Jl Gatot Subroto, tepatnya simpang Notosuman-Jl Moh Yamin. Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Jayengan sekaligus Ketua Panitia Jarwana, Krisno Jatmiko, menjelaskan peserta kirab sekitar 1.100 orang.

Para peserta yang mengikuti kirab, di antaranya pasukan pembuka, Taruna Merah Putih, Batik Karnival, perwakilan 14 kampung wilayah Kelurahan Jayengan, lembaga pendidikan, Kampung Permata. Kemudian Paguyuban Letter, Warga Peduli AIDS, Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa.

Vakum 2 Tahun

Selain itu juga ada pengurus RT/RW, kelompok tiga etnis berupa (Jawa, Banjar, China), tim medis, dan Tim Sapu Bersih Lingkungan. Sebelumnya, Lurah Jayengan, Aris Herjito, menjelaskan populasi penduduk Kelurahan Jayengan ada sekitar 4.000 jiwa.

Baca Juga: Membaca Arti Simbol-Simbol Gunungan Jaler-Estri di Grebeg Maulud Sekaten Solo

Seperempat di antaranya merupakan keturunan Banjar, seperempat lainnya keturunan Tionghoa, dan sisanya orang Jawa. “Alhamdulillah tahun ini bisa menyelenggarakan lagi kirab budaya yang sempat vakum dua tahun akibat pandemi.  Kami sudah mulai pada 2017, 2018, 2019, dan tahun ini kembali menyelenggarakan kirab budaya Jarwana,” jelasnya.

Dia mengatakan ada bazar UMKM yang akan meramaikan rangkaian acara di Jl Gatot Subroto, tepatnya simpang Notosuman. Bintang tamu pada malam seni adalah Pecas Ndahe.

Camat Serengan, Agung Wijayanto, mengatakan Jarwana menjadi simbol budaya serta hubungan warga Kelurahan Jayengan. Kondisi warga bersatu yang paling menonjol ketika bekerja sama saling memberikan bantuan waktu kasus harian Covid-19 di Kota Solo tinggi belum lama ini.

Baca Juga: Tak Hanya Pasar Malam, Grebeg Maulud juga Digelar di Sekaten Keraton Solo

“Kegiatan Jarwana sebagai pengamalan Pancasila di Kelurahan Jayengan. Kami menunjukkannya dengan kegiatan kelurahan, salah satunya Jarwana. Kegiatan ini akan menjadi edukasi kepada masyarakat, misalkan mengenalkan jenis jajanan etnis Tionghoa,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya