SOLOPOS.COM - FKMS deklarasi Pemilu Damai di Tugu Lilin Solo. (Dok)

Solopos.com, SOLO–Semangat memperkuat persatuan dan kesatuan serta saling menghormati perbedaan terus digaungkan menjelang bergulirnya Pemilu 2024.

Kali ini, Forum Komunikasi Marhaenis Surakarta (FKMS) menggelar deklarasi pemilu damai di Tugu Kebangkitan Nasional, Kecamatan Laweyan, Sabtu (28/10/2023) sore hari.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Aksi deklarasi pemilu damai tersebut diikuti oleh ratusan orang. Acara diawali dengan penyataan sikap dan penandatanganan petisi deklarasi pemilu damai.

Sejumlah tokoh marhaen turut menandatangi petisi Kemudian, dilanjutkan dengan pelepasan dua ekor merpati yang melambangkan perdamaian dan persatuan.

Koordinator FKMS, Edo Johan mengatakan penyelenggaraan kontestasi politik harus benar-benar dilandasi semangat persatuan dan perdamaian.

Para peserta pemilu termasuk pasangan calon presiden-wakil presiden (capres-cawapres) harus bersama-sama menjaga iklim politik di Tanah Air agar tetap kondusif.

“Jangan sampai terjadi polarisasi di tengah masyarakat pada Pemilu 2024. Komitmen ini harus dijaga semua pihak, termasuk partai politik dan masyarakat,” kata dia, sesuai rilis yang diterima Solopos.com, Minggu (29/10/2023).

Menurut Edo, politik identitas berpotensi menjadi ancaman saat bergulirnya tahapan Pemilu 2024. Politik identitas yang dimanipulasi kepentingan politik dapat menyebarkan kebencian dan kekerasan. Hal ini menjadi potensi ancaman Pemilu 2024.

Belum lagi, berita hoaks yang berseliweran di media sosial (medsos) atau kampanye gelap atau black campaign yang kerap muncul saat event politik lima tahunan.

“Jangan sampai pemilu yang esesinya memilih calon pemimpin masa depan namun mengorbankan kedamaian masyarakat. Jangan sampai menimbulkan keresahan masyarakat,” papar dia.

Edo menyebut pasangan capres-cawapres maupun parpol harus menjadi contoh bagi masyarakat. Kampanye dilakukan secara santun, saling menghormati perbedaan, dan menjunjung tinggi persatuan.

“Mari bersama-sama menjaga iklim politik yang sejuk sehingga melahirkan pemimpin yang berkualitas dan berintegritas.”

Sementara itu, seorang tokoh senior Marhaen Solo, Purwono, mengingatkan agar masyarakat tidak terpecah belah gara-gara beda pilihan dalam kontestasi politik.

Perbedaan pilihan justru bisa digunakan untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa. Leluhur bangsa meninggalkan warisan yang harus dijaga dan dirawat, yakni Bhinneka Tunggal Ika.

“Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar. Jangan sampai terpecah belah saat Pemilu 2024,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya