Boyolali (Espos)–Penyerapan pupuk bersubsidi di Kabupaten Boyolali hingga Agustus kemarin melebihi kuota yang disediakan sesuia SK Gubernur Jateng, yakni 15.792,50 ton dari 14.528,92 ton. Di sisi lain, Pemkab Boyolali memastikan ketersediaan pupuk hingga Desember mendatang cukup.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Hortilkultura dan Usaha Tani dari Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali, Prawoto, mengutarakan kelebihan penggunaan pupuk pada Agustus kemarin mencapai 1.263,68 ton. Hal ini terjadi lantaran beberapa petani melakukan pemupukan melebihi jumlah yang ditentukan.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
“Dari total alokasi pupuk bersubsidi yang disediakan pemerintah sebanyak 15.792,50 ton di antaranya sudah didistribusikan ke petani. Sehingga masih tersisa 9.550,5 ton. Stok ini mencukupi hingga Desember besok,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (8/9).
Guna mengantisipasi kekurangan stok pupuk akibat kelebihan pemakaian, pihaknya mulai melakukan pendataan kebutuhan pupuk di tingkat petani. Dalam pendataan ini, jelas dia, pihaknya akan melibatkan gabungan kelompok tani yang berada di desa-desa. Diperkirakan permintaan pupuk akan meningkat pada bulan Oktober-November mendatang.
Selain itu, pihaknya juga terus mengimbau petani agar menggunakan pupuk sesuai porsinya yakni 250 kilogram untuk tiap satu hektare tanaman padi. Jika pemakaian pupuk di tingkat petani sesuai, dipastikan tidak ada kekurangan pupuk, dengan catatan pupuk bersubsidi tidak dijual ke luar daerah.
kha