Soloraya
Jumat, 10 Januari 2020 - 17:00 WIB

Hingga Akhir Januari, Curah Hujan di Kota Solo Masih Tinggi

Nugroho Meidinata  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lampion di Jl. Jensud Solo rusak diterjang hujan badai, Rabu (25/12/2019. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Curah hujan di Kota Solo diprediksi masih tinggi hingga akhir Januari 2020. Hal tersebut diketahui berdasarkan peta curah hujan yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah (Jateng).

Peta curah hujan itu dibagikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Rabu (7/1/2020). Peta tersebut memperlihatkan wilayah Kota Solo masuk kategori bercurah hujan tinggi hingga akhir Januari 2020.

Advertisement

Wilayah Kota Solo dalam peta tersebut berwarna hijau muda yang menandakan curah hujan berkisar antara 301 - 400 mm dan masuk dalam kategori tinggi. Selain itu, wilayah Jateng yang patut diwaspadai adalah daerah pegunungan yang meliputi Temanggung, Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Brebes Selatan, Tegal Selatan, Pemalang Selatan, Pekalongan Selatan, dan Batang Selatan.

Pasalnya, wilayah tersebut memiliki curah hujan yang tergolong sangat tinggi yakni lebih dari 500 mm.

Advertisement

Pasalnya, wilayah tersebut memiliki curah hujan yang tergolong sangat tinggi yakni lebih dari 500 mm.

Baca Juga: Waspada, 63 Juta Orang Indonesia Alami Darah Tinggi

 

Advertisement

A post shared by Ganjar Pranowo (@ganjar_pranowo) on

Sementara itu, BMKG Jateng melalui akun Instagram-nya menjelaskan curah hujan yang tergolong tinggi di sebagian besar wilayah Jateng ini dikarenakan pengaruh angin Monsun Asia di Pulau Jawa.

Advertisement

Baca Juga: Video: Tonton Lagi Comeback Sempurna Atletico Madrid atas Barca di Piala Super!

"Pengaruh Monsun Asia terhadap ragam cuaca di Wilayah Indonesia yang dirasakan mulai dari wilayah sebelah barat semakin meluas ke selatan dan tengah Wilayah Indonesia," tulis keterangan resmi BMKG Jateng di akun Instagram @bmkgjateng, Kamis (9/1/2020).

"Pembentukan pola konvergensi (pertemuan angin) akibat meluasnya Monsun Asia masih konsisten di sekitar Pulau Jawa dan diprediksi akan bertahan hingga beberapa hari ke depan. Pada daerah pertemuan angin tersebut terdapat potensi pertumbuhan awan - awan konvektif yang dapat menyebabkan hujan dengan intensitas sedang - lebat kadang disertai petir dan angin kencang," tambahnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif