SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)–Hasil panen padi di wilayah Kabupaten Boyolali hingga bulan Juni 2010 ini mencapai 197.000 ton dari luas lahan sekitar 36.440 hektar. Hingga akhir tahun diperkirakan produksi padi turun sekitar 10 persen dibanding tahun sebelumnya.

Diakui Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Dispertanbunhut) Kabupaten Boyolali, Juwaris penurunan hasil produksi padi tersebut cukup dipengaruhi serangan hama wereng batang coklat (WBC) yang luasannya mencapai 867 hektar di sejumlah lahan pertanian di beberapa kecamatan, yakni Ngemplak, Banyudono, Sawit dan Nogosari.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Produksi panen tahun 2009 lalu di Kabupaten Boyolali mencapai 283.542 ton gabah kering dengan luas lahan sekitar 46.666 hektar. Sedangkan untuk tahun ini, hingga bulan Juni hasil panen mencapai 197.000 ton dari luas lahan 36.440 hektar,” ujar Juwaris kepada wartawan seusai Panen Raya Padi Hasil Pemberantasan Hama WBC dan Tanam Perdana SL-PTT Jagung Hibrida di Balaidesa Catur, Kecamatan Sambi, Selasa (13/7).

Juwaris mengatakan meski di sejumlah wilayah pertanian Boyolali gagal panen akibat serangan hama WBC, namun berkat kegigihan dan kekompakan petani setempat bisa berhasil panen. Menurutnya, hal itu merupakan suatu prestasi yang pantas ditiru untuk petani di wilayah lain.

Sementara itu Wakil Bupati (Wabup) Boyolali, Drs Seno Samodro mengaku prihatin dengan serangan hama WBC di sejumlah lahan pertanian di Boyolali yang mengakibatkan gagal panen. “Bahkan serangan hama wereng telah mengakibatkan gagal panen seluas 267 hektare,” ucap Wabup.

sry

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya