Soloraya
Minggu, 24 Juli 2022 - 11:20 WIB

Hiswana Migas: Resto di Karanganyar Beralih Ke Gas 3 Kg, Ini Dampaknya

Indah Septiyaning Wardani  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Harga gas elpiji (LPG) 3 kg disebut-sebut akan naik. (Solopos Dok)

Solopos.com, KARANGANYAR–Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) mewaspadai lonjakan konsumsi gas melon di Kabupaten Karanganyar.

Permintaan elpiji bersubsidi tersebut diprediksikan meningkat imbas kenaikan harga elpiji nonsubsidi.

Advertisement

Wakil Ketua Hiswana Migas Solo Suwardi Hartono Putro menyebut alokasi harian gas melon di Karanganyar mencapai sebanyak 41.600 tabung. Alokasi itu dimungkinkan meningkat.

Salah satu faktornya pengguna elpiji nonsubsidi beralih menggunakan gas bersubsidi.

Advertisement

Salah satu faktornya pengguna elpiji nonsubsidi beralih menggunakan gas bersubsidi.

“Tidak bisa kita pungkiri pengguna elpiji nonsubsidi akan beralih ke subsidi karena harganya jauh lebih murah,” katanya dijumpai Solopos.com, di Karanganyar belum lama ini.

Ia mencontohkan banyak rumah makan yang mulai migrasi ke elpiji tiga kilogram (kg).

Advertisement

Harga tersebut berlaku sejak 10 Juli lalu. Padahal gas melon diperuntukkan bagi rumah tangga dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Pihaknya bersama Pemkab Karanganyar akan melakukan pemantauan di masyarakat bagaimana konsumsi elpiji tiga kg.

“Kalau memang ditemukan butuh penambahan alokasi gas melon, ya akan diajukan untuk ditambah,” tuturnya.

Sejauh ini, kenaikan harga elpiji nonsubsidi belum menimbulkan gejolak di masyarakat. Meski demikian pihaknya akan melakukan pemantauan ke 1.300 pangkalan, dan 19 agen.

Advertisement

Pemantauan juga dilakukan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Energi (SPBE). Di Karanganyar, terdapat tiga SPBE.

“Kami akan cek untuk mengetahui kebutuhan riil. Mudah-mudahan tidak ada gejolak,” katanya.

Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Pemkab Karanganyar, Sri Asih Handayani tak menampik kenaikan harga elpiji nonsubsidi dapat memicu lonjakan permintaan terhadap gas melon, meski tak signifikan. Namun demikian sejauh ini masih aman.

Advertisement

Pemkab Karanganyar memastikan stok elpiji bersubsidi masih aman dan terkendali di tengah kenaikan harga elpiji nonsubsidi.

“Tidak terlalu terpengaruh [permintaan gas subsidi karena kenaikan harga gas nonsubsidi]. Sejauh ini stok kita masih aman,” kata dia.

Koordinasi telah dilakukan Pemkab Karanganyar bersama pihak terkait seperti Pertamina, Hiswana Migas, agen serta pangkalan mengenai ketersediaan elpiji baik subsidi maupun nonsubsidi.

Di tahun ini, Kabupaten Karanganyar mendapatkan alokasi 37.777 matriks ton elpiji tiga kg. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun lalu sebanyak 35.900 matriks ton. Sejauh ini penyaluran masih aman terkendali.

Pemkab Karanganyar akan mengintensifkan pengawasan terhadap peredaran gas melon. Pengawasan diperketat di kawasan perbatasan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif