Soloraya
Selasa, 3 Desember 2013 - 23:45 WIB

HIV/AIDS SOLO : 64 Anak di Soloraya Mengidap HIV/AIDS

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aksi teatrikal remaja Gunungkidul dalam memperingati Hari AIDS Sedunia di Simpang Empat Alun-alun Wonosari, Minggu (1/12/2013). (JIBI/Harian Jogja/Ujang Hasanudin)

Solopos.com, SOLO —Virus HIV/AIDS yang menulari ibu rumah tangga membawa efek domino mengerikan. Berdasarkan data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Solo per Oktober 2013, sedikitnya 64 anak di bawah 15 tahun di Soloraya telah mengidap HIV/AIDS.

Penularan terhadap kalangan itu diyakini akibat sang ibu yang sudah terpapar virus sebelumnya. Pengelola Program KPA Solo, Tommy Prawoto, saat ditemui Espos di Balai Kota, Selasa (3/12/2013), mengatakan besar kemungkinan 64 anak tersebut tertular HIV/AIDS sejak lahir.

Advertisement

Menurut Tommy, virus ditularkan melalui proses kelahiran langsung maupun air susu ibu (ASI). “Kontak darah melalui kelahiran dan ASI menjadi dua dari empat media penularan HIV/AIDS. Itu yang paling memungkinkan. Logikanya umur segitu masak sudah kenal seks bebas atau jarum suntik,” ujarnya.

Tommy mengatakan tren kasus HIV/AIDS pada anak cenderung bertambah seiring meningkatnya kasus pada ibu rumah tangga. Pada November, ia mendapati seorang anak berusia tiga tahun positif mengidap HIV. Laporan itu diperolehnya dari Rumah Sakit dr. Oen. “Usia segitu hampir bisa dipastikan penularannya melalui ibu,” ucapnya.

Menurut Tommy, selama ini pemerintah sebenarnya fokus mengantisipasi terjadinya kasus baru terhadap anak. Bentuknya berupa rekomendasi mengikuti voluntary counselling test (VCT) bagi ibu berisiko tinggi (risti) hingga pembiayaan operasi caesar jika ibu terbukti positif HIV.

Advertisement

Selain itu, pemerintah memberi pendampingan berupa susu formula khusus sebagai pengganti ASI selama sembilan bulan. Hanya, Tommy mengakui upaya-upaya ini belum cukup direspons ibu rumah tangga yang dimaksud.

“Penularan HIV lewat kandungan bisa dicegah bila tidak ditangani dengan proses kelahiran alami. Begitu halnya susu formula untuk mencegah penularan melalui ASI. Namun belum semua mau mengikuti ini, padahal biayanya gratis.”

Sekretaris KPA Solo, Harsoyo Supodo, mengatakan kasus HIV/AIDS pada ibu rumah tangga dan anak di luar prediksi. Harsoyo mengungkapkan dalam kajian mengenai warga risti, kedua kalangan itu tidak direken sebelumnya. “Estimasi jumlah risti hanya ada di pengguna narkoba dan jarum suntik, pekerja seks, pelanggan sampai waria. Ibu rumah tangga dan anak tidak masuk peta,” ucapnya.

Advertisement

Oleh karena itu, Harsoyo mengimbau ibu rumah tangga risti ikut peduli memutus mata rantai penyebaran HIV/AIDS. Menurutnya, Solo sudah menyediakan layanan kesehatan yang representatif untuk mendeteksi virus tersebut.

“Ada empat puskesmas yang bisa diakses yakni di Setabelan, Kratonan, Sangkrah dan Manahan. Selain cek kondisi, warga bisa mendapat konseling,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif