SOLOPOS.COM - Puluhan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kota Solo menyampaikan pernyataan sikap mereka, Minggu (4/2/2024) pukul 09.30 WIB. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO–Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kota Solo menyampaikan pernyataan sikap mereka terkait dinamika politik nasional menjelang Pemilu 2024, Minggu (4/1/2024).

Pernyataan deklarasi dilakukan di Sekretariat HMi Cabang Solo di Jalan Yosodipuro Banjarsari, Solo, sekitar pukul 09.30 WiB. Pembacaan pernyataan sikap dipimpin Wiradrana Wasistha, Ketua Umum HMI Cabang Solo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Kami sebagai organisasi kemahasiswaan yang berupaya membangun bangsa dan negara di setiap lini melalui pengkaderan terus menerus telah sampai titik tertinggi kecemasan dan kekhawatiran terhadap nasib bangsa,” ujar dia.

Menurut HMI Solo, politik yang seharusnya dipikul kumpulan ide untuk mensejahterakan rakyat, justru ditutupi oleh berbagai gimmick.

Masih ada korupsi, kolusi, dan nepotisme bahkan terang-terangan terjadi pelanggaran etika berat oleh Ketua Mahkamah Konstitusi, Anwar Usman.

Hingga berbagai kebijakan publik yang diambil oleh pemerintah seperti bantuan sosial yang dinilai sarat kepentingan politik praktis. Juga penggunaan fasilitas negara dan netralitas aparatur negara pada Pemilu 2024 patut dipertanyakan. HMI Solo menuntut empat hal:

1. Menciptakan Pemilu 2024 sebagai pesta rakyat yang jujur, aman, damai, dan tidak manipulatif serta dilaksanakan tanpa intervensi dan intimidasi kekuasaan dengan tetap melakukan pengawasan terhadap setiap proses pemilihan melalui pemanfaatan kemajuan teknologi.

2. Meminta Presiden Jokowi beserta jajarannya kembali tegak lurus terhadap peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia serta saling mengingatkan antara satu dengan lainnya agar tidak merusak iklim demokrasi.

3. Meminta agar tidak ada operasi pengkondisian dan pembungkaman dari aparatur negara terhadap hak-hak kebebasan berekspresi oleh Rakyat Indonesia.

4. Meminta kepada setiap pejabat publik yang terlibat dalam agenda kampanye untuk mundur dari jabatannya agar menghindari konflik kepentingan.Demikian pernyataan ini disusun dengan penuh hikmat dan kesedihan melihat kondisi demokrasi Indonesia hari-hari ini.

Disinggung poin ke empat tuntutan HMI Solo, menurut Wiradrana Wasistha, juga berlaku bagi Cawapres nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka. HMI Solo sedang mengupayakan agar aspirasi Gibran mundur dari jabatan Wali Kota Solo bisa tersampaikan.

“Iya jelas. Itu juga sedang kami coba buat gerakannya untuk mendorong Mas Gibran mundur dari Wali Kota Solo, sehingga dia bisa fokus kampanye, sehingga pembangunan Solo tidak terganggu,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya