SOLOPOS.COM - Bupati Sukoharjo Etik Suryani menghadiri Kirab budaya perayaan HUT 343 Kartasura, Minggu (10/9/2023). (Istimewa/Pemkab Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO — Sorotan kritis dilontarkan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sukoharjo di peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-343 Kecamatan Kartasura, Sukoharjo. Kemeriahan perayaan HUT Kartasura yang dihelat lebih dari sepekan mulai dari kirab budaya, diskusi hingga jalan sehat, dinilai tak sebanding dengan minimnya perhatian Pemkab Sukoharjo.

Melalui siaran pers yang diterima Solopos.com, Senin (11/9/2023),  Ketua Umum HMI Sukoharjo, Fierdha Abdullah Ali, mengatakan kontribusi Kartasura bagi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sukoharjo besar. Kartasura juga menjadi salah satu penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) tertinggi ketiga, setelah Grogol, dan Sukoharjo.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Namun kontribusi itu tak sejalan dengan perhatian Pemkab pada kecamatan yang berada paling utara di Sukoharjo tersebut. Karena lokasinya yang lumayan jauh dari ibu kota kabupaten, Kartasura seperti dianaktirikan. Minimnya perhatian Pemkab ini bisa dilihat dari banyaknya jalan rusak yang tak diperbaiki dan infrastruktur lain.

Dari kacamata sejarah, Kartasura juga memiliki peran penting dalam cikal bakal peradaban Keraton Solo dan Keraton Yogyakarta. D Kartasura terdapat keraton yang didirikan Raja Amangkurat II pada 1680 M. Tempat tersebut sempat ditinggali para pemimpin Kerajaan Mataram Islam kala itu.

Ali lantas melontarkan wacana Kartasura memerdekakan diri dari Kabupaten Sukoharjo. Menurutnya, di usia 343 tahun Kartasura sudah cukup matang berdiri sendiri. Wacana ini muncul bukan tanpa alasan.

“Kalau dilihat dari lokasi, Kartasura berada di posisi yang strategis. Berada di segitiga emas yang menghubungkan Semarang, Solo dan Yogyakarta,” jelas  Ketum HMI Sukoharjo tersebut.

Minimnya perhatian Pemkab membuat warga Kartasura tidak bisa sepenuhnya memaksimalkan potensi ekonomi. Keberadaan terminal bus Kartasura yang jauh dari jalan utama dan pusat keramaian membuatnya tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya.

Padahal menurutnya wilayah dengan luas 1.923 hektare tersebut bisa lebih berkembang. “Kartasura bisa lebih berkembang jika jadi kota madya. Sudah ada terminal, dua kampus besar, lima rumah sakit besar, enam pasar tradisional, tiga pusat perbelanjaan modern, dan jadi salah satu akses menuju bandara,” beber Ali.

Bupati Etik Lihat Kirab

Sementara itu, pada Minggu (10/9/2023), Bupati Sukoharjo Etik Suryani menghadiri kirab budaya perayaan HUT ke-343 Kartasura. Hal tersebut menjadi wujud perhatiannya kepada salah satu dari total 12 kecamatan di Kabupaten Jamu itu.

Etik menilai Kirab dan Pentas Budaya harus didukung bersama karena memiliki arti yang luar biasa. Tak sekedar euforia, namun dapat menjadi sarana menampilkan dan melestarikan seni dan budaya.

Selain itu juga memupuk rasa kebersamaan serta persatuan dan kesatuan di tengah berbagai elemen masyarakat yang ada. Perayaan tersebut juga sebagai hiburan dan tontonan bagi masyarakat di Kecamatan Kartasura dan sekitarnya.

“Untuk itu saya berharap agar kegiatan seperti ini dapat menjadi agenda rutin tahunan. Terus dapat dipertahankan dan ditingkatkan dimasa-masa yang akan datang. Sehingga kegiatan ini mampu dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai sebuah potensi wisata daerah, yang mampu mendorong pertumbuhan, kemajuan serta nama baik Kecamatan Kartasura,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu selain mengucapkan selamat atas bertambahnya usia Kartasura, Bupati Etik juga meminta masyarakat di Kartasura untuk mengevaluasi dan memperbaiki diri bersama. Ia berharap Pemkab Sukoharjo bersama masyarakat mampu mendorong pemulihan ekonomi menuju Sukoharjo yang lebih makmur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya