Soloraya
Sabtu, 19 Maret 2011 - 20:58 WIB

Hmm enaknya setelah nyoblos dapat bakso gratis

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Puluhan warga dari Kampung Sarigunan dan Distrikan, Sragen Wetan, berbondong-bondong mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) 16, Sabtu (19/3/2011). Seperti warga Sragen lainnya, mereka datang untuk memilih pemimpin yang baru.

Mereka ada yang mengendarai motor, sepeda <I>onthel<I> dan jalan kaki. Tidak sedikit para ibu yang membawa anak mereka ikut ke TPS. Orang tua lanjut usia dan para remaja juga tidak mau ketinggalan memanfaatkan momentum tersebut.

Advertisement

Salah satunya Masduki, 70, warga asal Sarigunan RT 34/RW XI. Orangtua itu datang dengan mengendari motor jantan tua buatan Jepang sekitar tahun 1970-an. Dengan suara motornya yang khas, laki-laki lanjut usia itu berhenti di depan rumah Sukamdi. Rumah warga Distrikan RT 35/RW XI itulah yang dijadikan lokasi TPS 16 Sragen Wetan.

“Ini mbah surat suaranya. Mangga ke bilik suara untuk mencoblos” ujar Ketua Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) TPS 16, Annas Sugiyono.

Masduki hanya menjawab dengan senyum dan kembali berjalan menuju sebuah bilik terbuat dari alumunium. Masduki hanya membutuhkan waktu sekitar satu menit untuk menentukan nasib Sragen lima tahun mendatang.

Advertisement

Pensiunan kepala sekolah (Kasek) itu tidak langsung pulang. Dia menuju ke sebuah pendapa setengah jadi yang terletak di sisi selatan TPS. Di situlah, sejumlah ibu-ibu PKK sibuk menyiapkan racikan bakso yang sengaja disajikan bagi para pemilih di wilayah TPS 16.

“Mangga mbah silakan duduk! Ini baksonya mbah silakan dicicipi,” ujar seorang ibu sembari menyerahkan semangkok bakso.

“Wah, baru kali ini Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah-red) kok diberi bakso. Enak tenan,” celetuk Masduki seraya
duduk di sebuah kursi warna hijau.

Advertisement

Pemberian bakso tersebut bukan inisiatif KPPS, melainkan inisiatif para ibu PKK yang ingin memberi apresiasi kepada warga yang menggunakan hak pilihnya.

“Bakso diberikan setelah warga menggunakan hak pilihnya. Pemberian bakso ini sifatnya tidak memaksa, hanya sekadar memberi sarapan pagi. Jadi tidak ada motif apa-apa,” tegas Annas Sugiyono.

trh

Advertisement
Kata Kunci : Pilkada Sragen
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif