SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri Joko Sutopo yang akrab disapa Jekek di Joglo Juang, Desa Jendi, Selogiri, Wonogiri. (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Selain gowes, Bupati Wonogiri, Joko Sutopo yang akrab disapa Jekek, mengaku memiliki hobi membaca buku. Bupati yang tengah menjabat untuk periode kedua itu bahkan selalu membawa buku bacaan ke mana pun dia pergi.

Hobi membaca buku ditekuni Jekek sejak muda. Jauh sebelum menjadi bupati, Jekek memanfaatkan waktu senggang untuk membaca baik surat kabar maupun buku. Baik buku sejarah, sastra, maupun buku jenis lain ia lahap.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Bahkan ketika masih menjadi preman dan berkumpul dengan kelompoknya, dia tetap menyempatkan waktu untuk membaca. Membaca bagi Jekek sudah menjadi kebutuhan.

Hal itu disadari karena dia lahir dari keluarga kurang mampu secara finansial. Bahkan dia menyebut keluarganya dalam keadaan miskin ekstrem ketika pria 49 tahun itu masih kecil.

Kondisi tersebut memaksa Jekek belajar banyak hal dari membaca agar bisa mengubah hidupnya ketika dewasa. Dalam menekuni hobi membaca itu, Bupati Wonogiri Jekek mengaku tidak memilih-milih. Apa yang menurutnya bisa dibaca, ia berusaha untuk membaca.

Ia mengaku banyak mendapatkan ilmu dari hasil membaca buku. “Ini lagi baca The 8th Habit From Effectiveness to Greatness punya [penulis] Steven R Covey,” kata Jekek saat berincang dengan Solopos.com sembari mengeluarkan buku itu dari dalam tas selempang yang dia bawa di Joglo Juang miliknya di Desa Jaten, Selogiri, Sabtu (22/4/2023) lalu.

Selain menambah ilmu pengetahuan, Jekek mengaku mendapat manfaat lain dari membaca yaitu dia mudah mengingat banyak hal. Dia juga memiliki perbendaharaan kata yang cukup banyak.

Pada sisi lain, ia mudah menangkap atau memahami hal baru. Hal itu sangat berguna bagi dia sebagai bupati yang kerap menghadapi berbagai hal baru dalam tugas kesehariannya.

Jekek tidak membatasi dirinya untuk membaca genre buku tertentu. Namun Bupati Wonogiri Jekek yang hobi membaca mengaku cukup sering melahap buku jenis self improvement. “Pengembangan diri itu harus. Saya senang baca buku-buku itu,” ucap dia.

Ihwal tingkat minat baca masyarakat Indonesia, khususnya Kabupaten Wonogiri yang masih lemah, dia cukup prihatin. Menurut dia, ada beberapa faktor penyebab mengapa hal itu bisa terjadi, di antaranya masih sulitnya akses terhadap buku dan pengaruh gawai atau ponsel pintar.

Paling Sering Baca Buku Self Improvement

Jekek menyebut dirinya menjadi Bupati Wonogiri seperti sekarang ini tidak lepas dari hobi dan peran buku yang dibaca. Baik buku yang ditulis penulis Indonesia atau luar negeri. Banyak pikiran, gagasan, dan perilakunya yang terpengaruh dari hasil membaca buku.

Banyak pula penulis yang menjadi favorit dan memberikan kesan kepada Jekek. Penulis tersebut sedikit banyak mempengaruhi gagasannya pada bidang tertentu.

Kepada Solopos.com, Jekek membeberkan lima penulis Indonesia di antara penulis-penulis lain yang juga memberikan pengaruh kepadanya, yaitu Ir Soekarno, Goenawan Mohamad, Pramoedya Ananta Toer, Tan Malaka, dan Daoed Joesoef.

Jekek mengaku sudah membaca beberapa tulisan fenomenal Ir Soekarno dalam buku Di Bawah Bendera Revolusi Jilid I dan II. Selain itu ia membaca Sarinah dan Islam Sontoloyo yang juga karya Soekarno.

“Saya suka semangatnya. Bagaimana dia bisa berpidato di hadapan kolonial Belanda dalam persidangan,” ujar dia.

Buku berjudul Materialisme, Dialektika, dan Logika atau Madilog karya aktivis kemerdekaan, Tan Malaka, juga diakui Jekek cukup memberikan landasan berpikir bagi Bupati Wonogiri Jekek yang hobi baca buku itu.

Dari buku itu, Jekek belajar bagaimana cara berpikir, berlogika dengan benar, dan tidak terjebak pada logika mistik yang tidak masuk akal. Sebagai seorang pejabat eksekutif yang mengatur wilayah, dia juga senang dengan penulis Daoed Joesoef yang menulis tentang pembangunan nasional.

“Bukunya [berjudul] Bangunglah Jiwanya Bangunlah Badannya, itu saya suka,” kata dia. Sementara soal gagasan liberal atau berpandangan terbuka, Jekek menyukai pandangan yang ditulis esais, sastrawan, cum jurnalis Goenawan Mohamad.

Pada genre sastra, ayah satu anak itu mengidolakan sastrawan Pramoedya Ananta Toer. Buku tetralogi pulau buru sudah selesai ia baca. “Karya itu mengajarkan kita untuk adil. Adil sejak dalam pikiran,” tutur Jekek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya