SOLOPOS.COM - Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Boyolali, Joko Prasetyo, Rabu (11/1/2023). (Solopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com, BOYOLALI — Dinas Pekerjaan Umum  dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Boyolali menganggarkan dana senilai Rp73,709 Miliar untuk pembangunan di sektor jalan dan jembatan wilayah setempat.

Kepala Bidang Bina Marga DPUPR, Joko Prasetyo, mengatakan proyek pembangunan menyebar di 22 kecamatan Boyolali dengan prioritas anggaran di wilayah Boyolali Utara.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Kegiatan bidang BM [Bina Marga] untuk 2023 ini tersebar di 22 kecamatan di Boyolali. Total anggaran untuk bidang bina marga adalah kurang lebih Rp73 miliar,” jelasnya kepada Solopos.com, Rabu (11/1/2023).

Ditemui di kantor dinas, Joko menjelaskan kegiatan pembangunan di sektor jalan dan jembatan yang menelan anggaran terbanyak ada di Kecamatan Kemusu, yakni menelan pembiayaan sekitar 9,56 persen dari total anggaran yang ada.

Beda tipis dibawahnya, terdapat Kecamatan Juwangi yang menelan pembiayaan sebanyak 9,53% dari total anggaran. Kemudian, urutan nomor tiga terbanyak diduduki oleh Kecamatan Mojosongo dengan presentase 9,36% dari total anggaran.

Proyek pembangunan  jalan atau jembatan di wilayah Boyolali Utara yang menelan anggaran di atas satu persen dari total anggaran meliputi Kecamatan Ampel dengan presentase 1,42%, Kecamatan Andong 8,27%, Kecamatan Karanggede 2,17%, Kecamatan Klego 1,36%, Kecamatan Simo 4,15%, Kecamatan Wonosamodro 4,12%, dan Kecamatan Wonosegoro 6,86%.

Sementara lokasi lainnya yang menelan anggaran lebih dari satu persen anggaran berada di Kecamatan Banyudono 1,36%, Kecamatan Boyolali 3,15%, Kecamatan Cepogo 1,42%, Kecamatan Gladagsari 4,27%, Kecamatan Musuk 8,21%, Kecamatan Ngemplak 2,71%, Kecamatan Nogosari 2,71%, Kecamatan Sambi 6,93%, Kecamatan Sawit 1,69%, Kecamatan Selo 1,42%, Kecamatan Tamansari 2,17%, Kecamatan Teras 1,22%. Sisanya, pembangunan dibagi di seluruh kecamatan ada sekitar 5,96%.

“Kalau lokasinya, misalnya di utara, di Karanggede masih fokus Jalan Karanggede – Juwangi, kan itu belum nyambung, akan kami sambungkan, Insyaallah tahun ini selesai lah. Kalau Kemusu, fokusnya di ruas Ngaren – Wonoharjo,” terang dia.

Anggaran pembangunan dengan total Rp73 miliar lebih tesebut berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Tengah dan APBD Kabupaten Boyolali.

Sebanyak 18 miliar dari APBD Provinsi Jawa Tengah, sisanya dari APBD Kabupaten.

Proyek pembangunan tersebut meliputi delapan kegiatan, yakni rekonstruksi jalan, penggantian jembatan, pemeliharaan rutin jalan, pemeliharaan berkala jembatan, pemeliharaan berkala jalan, pembangunan jembatan, pembangunan jalan, pelebaran jembatan, pelebaran jalan menuju standard, serta operasi dan pemeliharaan sistem drainase.

Dari delapan kegiatan tersebut, rekronstruksi jalan paling banyak dilakukan dengan presentase 42,52%. Urutan terbanyak kedua diduduki pemeliharaan berkala jalan sebanyak 25,45%.

Sementara kegiatan pembangunan jembatan presentasenya sebanyak 5,43% dan pembangunan jalan sebanyak 6,44%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya