SOLOPOS.COM - Peluncuran Kampung Njawani di Kelurahan Banjarsari RW 016 pada Kamis (15/6/2023) malam. (Solopos.com/Nova Malinda)

Solopos.com, SOLOKampung Gebang RW 016 Kalurahan Banjarsari, Kecamatan Banjarsari, Solo mencanangkan Program Kampung Njawani pada Kamis (15/6/2023) malam.

Kampung Njawani menjadi ruang nonformal atau tempat terbuka untuk belajar sekaligus nguri-uri budaya jawa dengan menggandeng para akademisi atau ahli sebagai mentornya.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Konsep Kampung Njawani ini terkesan mirip seperti kampung Inggris yang menjadikan suatu kampung sebagai tempat belajar. Namun ada sejumlah perbedaan antara keduanya di segi ruang lingkup dan pelayanannya.

Pertama, Kampung Njawani lebih kompleks memberikan pengetahuan bagi masyarakat umum seputar budaya Jawa, mulai dari bahasa, pakaian atau busana, kesenian, kuliner tradisional dan lain sebagainya. Mereka akan dibimbing langsung oleh para akademisi atau ahli, tingkat S1, S2, hingga profesor.

“Kami sudah berkoordinasi dengan banyak pihak melalui pengabdian masyarakat di kampus-kampus, kami sudah rasan-rasan dengan sejumlah dosen di UNS, Prodi Etnomusikologi ISI Solo juga sudah oke,” ucap Ketua Panitia Kampung Njawani, Nanang Eko Setyawan atau akrab disapa Mas Bey pada saat peluncuran.

Ada sekitar 10 sampai 20 akademisi yang siap menjadi pembimbing di Kampung ini. Lokasi yang akan digunakan untuk pembelajaran nonformal ini di Sanggar Wong Alasan dan pendapa kecil milik Dalang Ki Purbo Asmoro.

Kedua, Kampung Njawani menyediakan ruang pentas seni budaya Jawa secara rutin bagi masyarakat umum. Sebuah ruang pertunjukkan terbuka bagi anak muda dan kreator budaya Jawa bakal ada setiap malam Sabtu pon.

Ketiga, Kampung Njawani bertujuan meningkatkan perekonomian kampung dan sekitarnya. Dengan adanya sejumlah kegiatan dan program yang dijalankan, diharapkan Kampung Njawani dapat mengerek perekonomian masyarakat kampung.

“Jadi pertama kami menyiapkan program pementasan dahulu, mengerek perekonomian warga, nanti sambil jalan baru mengarah ke edukasi,” ucap dia.

Program pertunjukan yang sudah berjalan saat ini bernama Rembulan Art Festival. Kegiatan ini dilaksanakan setiap bulan purnama dan terbuka bagi seniman umum di panggung terbuka Kampung Gebang.

Sementara untuk program edukasi, Kampung Njawani mempunyai kegiatan karawitan yang sudah berjalan. Kegiatan ini bebas diikuti oleh anak-anak hingga orang dewasa setiap malam Jumat Pon. Warga Kampung Gebang banyak yang sudah mengikuti latihan karawitan rutin.

Kegiatan edukasi ini tidak berbayar, hanya sukarela bagi peserta yang ingin berlatih. Karena dari awal kegiatan edukasi maupun pementasan tidak mengejar profit.

“Guru-gurunya lebih ke sukarelawan,” kata dia.

Salah satu tokoh warga kampung, Dalang Ki Purbo Asmoro merupakan seniman yang mendukung penuh ruang Kampung Njawani. Tokoh dalang yang sudah mendunia itu memberikan fasilitas pendapa untuk digunakan kegiatan belajar di Kampung Njawani.

Gampil dipun ucapaken, nanging angel diwujudaken. Carane mujudaken namung kanthi komitmen bersama, sesarengan, rumaos handharbeni rajut nglungkepi saha mulat sarira ngrasa wani, menawi wani ya aja wedi-wedi, nek wedi ampun wani-wani,” ucap dia dalam sambutan.

Menurut Ki Purbo Asmoro, peluncuran program lebih mudah dibandingkan mempertahankan keberadaan program. Oleh karenanya, Ki Purbo berharap agar ada komitmen bersama dari seluruh masyarakat dan para tokoh yang berperan dalam Kampung Njawani.

Kegiatan ini juga difasilitasi penuh oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan (LPMK). Ketua LPMK, Sugiharyo, setuju dengan ungkapan Ki Purbo Asmoro. Keberadaan Kampung Njawani membutuhkan komitmen dari seluruh stakeholder agar tetap eksis.

Khususipun kangge para warga Kalurahan Banjarsari RW 16 kedah nyengkuyung lenggahipun Kampung Njawani menika,” ucap dia dalam sambutan.

Peluncuran Kampung Njawani dimeriahkan masyarakat setempat dengan mendirikan UMKM di sekitar Sanggar Mayangkara Ki Purbo Asmara.

Mereka menjajakan kuliner khas tradisional seperti wedang asle, camilan krispi, bakso pentol, gendar pecel, sayur masakan jawa, telur gulung, susu segar, dan lainnnya.

Adapun hiburan yang ditampilkan seperti drama kreasi ibu-ibu PKK, penampilan seni busana dari anak muda, dan tarian kesenian reog anak muda. Peluncuran Kampung Njawani ditutup dengan pagelaran wayang yang didalangi langsung oleh Ki Purbo Asmoro hingga pukul 24.00 WIB.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya